Investor H2C Karena Brexit, Rupiah Terlemah Kedua di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2019 10:30
Investor H2C Karena Brexit, Rupiah Terlemah Kedua di Asia
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat di kurs acuan. Namun di pasar spot, rupiah yang dibuka di zona hijau kini berbalik melemah. 

Pada Senin (19/1/2019), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.052. Rupiah menguat 0,17% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. 

Dengan penguatan hari ini, rupiah sudah 3 hari beruntun terapresiasi di kurs acuan. Rupiah mencapai titik terkuat sejak 8 Juni 2018. 



Namun nasib rupiah berkebalikan di pasar spot. Pada pukul 10:16 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.080 di mana rupiah melemah 0,28%. 

Padahal rupiah mengawali hari dengan penguatan 0,07%. Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus menipis dan akhirnya masuk ke zona merah. 


Bahkan kini rupiah menjadi salah satu mata uang terlemah di Asia. Dengan depresiasi 0,28%, rupiah menjadi mata uang terlemah kedua di Asia, hanya lebih baik dibandingkan won Korea Selatan. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:08 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Hampir seluruh mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, hanya menyisakan yuan China dan yen Jepang yang masih menguat. Hal ini mengindikasikan investor sedang bermain aman, enggan masuk ke aset-aset berisiko di negara berkembang. 

Pasar kini sedang harap-harap cemas menantikan perkembangan perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit). Pada 15 Januari waktu setempat, parlemen Inggris akan menggelar voting untuk menerima atau menolak proposal Brexit yang disusun pemerintahan Perdana Menteri Theresa May. 

Di tengah upaya May meraih simpati parlemen, posisinya juga digoyang oleh Partai Buruh. Jeremy Corbyn, Pemimpin Partai Buruh, menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong pelaksanaan pemilu yang dipercepat yaitu pada Februari atau Maret 2019. Sedianya pemilu di Negeri Ratu Elizabeth baru dilakukan pada 2022. 

Jika kemudian dalam Pemilu tersebut Partai Buruh menjadi pemenang, maka Corbyn mengusulkan negosiasi ulang dengan Brussel. Dia menilai masih ada waktu sebelum Inggris resmi berpisah dengan Uni Eropa pada 29 Maret mendatang. 

"Pemilu akan berlangsung pada Februari atau Maret? Jadi jelas ada waktu beberapa pekan untuk melakukan negosiasi," kata Corbyn dalam wawancara dengan BBC. 

Ketidakpastian politik di Inggris ini membuat pasar memilih bermain aman. Pelaku pasar lebih menyukai instrumen aman (safe haven) seperti yen Jepang. 

Aset-aset berisiko di negara berkembang seperti Indonesia mengalami tekanan jual. Pada pukul 10:21 WIB, investor asing melakukan jual bersih Rp 53,17 miliar yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,66%. 

Minimnya suntikan arus modal membuat rupiah sulit berbicara banyak. Wajar kemudian rupiah sulit mempertahankan penguatannya, untuk kemudian bergabung di zona merah bersama mayoritas mata uang Asia.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular