Dihantam Kanan-Kiri Depan-Belakang Atas-Bawah, Rupiah Melemah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2019 09:28
Shutdown Pemerintahan AS dan Neraca Dagang Menambah Beban
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Belum lagi ada faktor keempat, yaitu pemerintahan AS yang masih tutup sebagian (partial shutdown). Pada pukul 09:17 WIB, shutdown sudah berlangsung selama 22 hari, 21 jam, dan 17 menit. Ini adlaah rekor shutdown terlama dalam sejarah modern Negeri Adidaya.

Ketika pemerintahan AS tidak berfungsi, maka berbagai layanan publik akan terhenti. Pada satu titik, ini akan mempengaruhi roda perekonomian AS. Perlambatan ekonomi akan semakin menjadi kala pemerintah ikut-ikutan tidak bergerak. 

AS adalah ekonomi terbesar di dunia, sehingga apa yang terjadi di sana akan dirasakan oleh negara-negara lain. Jika ekonomi AS semakin tidak bergerak gara-gara shutdown, maka negara lain akan merasakan akibatnya. 

Kemudian ada faktor keenam, yaitu investor menantikan rilis neraca perdagangan Indonesia yang diumumkan esok hari. Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan pada Desember 2018 mengalami defisit US$ 1,01 miliar. 

Defisit di neraca perdagangan menyebabkan transaksi berjalan kuartal IV-2018 kemungkinan besar masih tekor. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal IV-2018 masih di kisaran 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Dihantam berbagai sentimen negatif tersebut, wajar apabila rupiah tidak bisa lama bertahan di area apresiasi. Tanpa dukungan yang memadai, rupiah harus rela menerima kenyataan pahit yaitu terjungkal ke zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular