Internasional

Lesu, China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi di 2019

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
11 January 2019 15:54
China berencana menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, yaitu 6%-6,5% di 2019.
Foto: Permbangunan di wilayah di daerah Rucheng, provinsi Hunan, China (REUTERS/Shu Zhang)
Jakarta CNBC Indonesia - China berencana menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, yaitu 6%-6,5% di 2019, dibandingkan dengan target tahun lalu "sekitar" 6,5%, kata beberapa sumber kepada Reuters.

Target yang lebih rendah itu dicanangkan saat Beijing bersiap menghadapi kenaikan bea impor Amerika Serikat (AS) dan melemahnya permintaan domestik.


Target yang diusulkan, yang akan diumumkan pada sesi parlemen tahunan di bulan Maret, disahkan oleh para pemimpin pada Central Economic Work Conference/Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tertutup pertengahan Desember lalu, menurut empat sumber yang mengetahui tentang hasil pertemuan itu, dilansir dari Reuters.

Data akhir bulan ini diperkirakan menunjukkan ekonomi China tumbuh sekitar 6,6% pada 2018, terlemah sejak 1990. Para analis memperkirakan hilangnya momentum tahun ini terjadi sebelum langkah-langkah dukungan kebijakan mulai dilakukan.

"Sangat sulit agar pertumbuhan mencapai lebih dari 6,5% (tahun ini), dan mungkin ada masalah jika pertumbuhan turun di bawah 6%," kata seorang sumber anonim, dilansir dari Reuters, Jumat (11/1/2019).

Ketika ekonomi terbesar kedua di dunia itu kehilangan tenaga, para pemimpin utama China mengamati dengan seksama tingkat ketenagakerjaan, karena pabrik-pabrik bisa saja terpaksa mengurangi pekerja di tengah perang dagang dengan AS, meskipun ada sektor jasa yang lebih tangguh.

China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi di 2019Foto: Infografis/NEGARA INVESTOR TERBESAR RI KUARTAL III - 2018/Aristya Rahadian Krisabella

Pertumbuhan sekitar 6,2% diperlukan dalam dua tahun ke depan untuk memenuhi target lama Partai Komunis yang berkuasa, yaitu menggandakan produk domestik bruto dan pendapatan dalam waktu 10 tahun hingga 2020, dan mengubah China menjadi negara yang "sejahtera".

"Mempertimbangkan lapangan kerja, pendapatan, dan stabilitas, kami membutuhkan pertumbuhan setidaknya 6% di tahun ini," kata salah satu sumber.


Pemerintah berencana mempertahankan target inflasi konsumen sebesar 3% tahun 2019, meskipun baru-baru ini inflasi menunjukkan perlambatan, dan memberikan ruang bagi pemerintah menstimulasi konsumsi yang lebih lemah.

Data minggu ini menunjukkan inflasi konsumen China turun menjadi 1,9% pada Desember, dari 2,2% pada November, di bawah target setahun penuh pemerintah.

Kantor Informasi Dewan Negara belum menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.


(prm) Next Article Perlambatan Ekonomi China, Proyeksi yang Jadi Nyata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular