Dari Dasar Klasemen, Rupiah Merangsek ke Peringkat 2 Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 January 2019 12:32
Dari Dasar Klasemen, Rupiah Merangsek ke Peringkat 2 Asia
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan performa yang impresif di perdagangan pasar spot akhir pekan ini. Rupiah yang sempat melemah berhasil bangkit dan berbalik menguat. 

Pada Jumat (11/1/2019) pukul 12:02 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Mengawali hari, rupiah melemah 0,07%. Selepas itu, penguatan rupiah terus menebal dan bahkan menjadi salah satu mata uang terlemah di Asia. 


Namun setelah fase itu terlewati, rupiah perlahan mulai berbalik arah. Jelang tengah hari, rupiah akhirnya berhasil menyentuh zona hijau. 


Bahkan kini rupiah tidak sekadar menguat, tetapi masuk jajaran elit di klasemen mata uang Asia. Dengan apresiasi 0,21%, rupiah menjadi mata uang terbaik kedua di Asia. Rupiah hanya kalah dari yuan China. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:05 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Terlihat bahwa dolar AS melemah di hadapan hampir seluruh mata uang Asia. Tidak hanya di Asia, dolar AS juga tertekan secara global. 

Pada pukul 12:09 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,19%. Padahal dini hari tadi, indeks ini sempat naik di kisaran 0,3%. 

Dolar AS mundur teratur setelah investor ternyata masih bernafsu memburu aset-aset berisiko di negara berkembang Asia. Penyebabnya adalah hubungan AS-China yang semakin mesra. 

Setelah dialog tingkat menteri di Beijing pekan ini, Wakil Perdana Menteri China Liu He dijadwalkan bertandang ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer. 

"Rencananya Wakil Perdana Menteri Liu He kemungkinan besar akan datang pada akhir bulan ini. Kami akan melanjutkan pembicaraan yang telah dimulai," ungkap Mnuchin, dikutip dari Reuters. 

"Kita melihat kedua pihak bersedia untuk kembali ke meja perundingan. Ini sangat menggembirakan," ujar Myron Brilliant, Kepala Grup Perdagangan Internasional US Chamber of Commerce, mengutip Reuters. 

Pelaku pasar dan dunia usaha semringah. Prospek damai dagang AS-China semakin terbuka dan membawa kemakmuran bagi dunia. 

Kala AS-China sudah tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan global akan kembali semarak sehingga ekonomi tetap menggeliat. Harapan ini membuat risk appetite investor membuncah. 

Arus modal pun mengalir deras ke pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia. Di pasar saham, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 300,98 miliar yang mengantarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,19% saat penutupan perdagangan Sesi I. 

Dana-dana asing ini berperan besar dalam menopang penguatan rupiah. Dari dasar klasemen, rupiah berhasil merangsek ke posisi runner-up. Cukup impresif.  


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular