Rupiah Memang Masih Melemah, Tapi Bukan Tanpa Harapan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 January 2019 09:22
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang masih melemah. Namun bukan berarti rupiah tanpa harapan.
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang masih melemah, bahkan menjadi salah satu yang terlemah di Asia. Namun bukan berarti rupiah tanpa harapan.

Pada Jumat (11/1/2019) pukul 09:04 WIB, US$ 1 di pasar spot dihargai Rp 14.065. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Saat ini, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam kedua di Asia. Rupiah hanya lebih baik dibandingkan won Korea Selatan. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 09:04 WIB: 



Pelemahan rupiah yang masih relatif terbatas setidaknya bisa ditipiskan. Ada beberapa faktor yang bisa menolong mata uang Tanah Air.

Pertama, perkembangan harga minyak dunia. Pada pukul 09:09 WIB, harga minyak jenis brent turun 0,63% sementara light sweet melemah 0,49%.
 


Penurunan harga minyak, jika bertahan lama, bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah. Saat harga minyak lebih murah, maka biaya impornya bisa dikurangi sehingga meringankan beban transaksi berjalan (current account). 

Apabila defisit transaksi berjalan lebih terkendali, maka fundamental penopang rupiah akan menjadi lebih kuat. Rupiah pun punya ruang untuk menguat. 

Kemudian, Bank Indonesia (BI) juga bisa menjadi juru selamat rupiah. Dalam beberapa hari terakhir, BI aktif 'bergerilya' di pasar terutama di Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF). Jika BI masih melanjutkan intervensinya hari ini, maka rupiah punya harapan untuk menguat.  

Selain intervensi, BI juga mencoba menenangkan psikologis pasar. Nanang Hendarsah, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, mengatakan situasi 2019 lebih baik ketimbang 2018 sehingga investor tidak perlu terlalu panik.

"Tahun ini berbeda dengan 2018. Sekarang banyak hal-hal yang mendekati solusi," katanya.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular