
Damai Dagang & Rilis Data Ekonomi Bawa Bursa Asia Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 January 2019 09:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada hari ini: indeks Nikkei naik 0,66%, indeks Shanghai naik 0,18%, indeks Hang Seng naik 0,64%, indeks Strait Times naik 0,48%, dan indeks Kospi naik 0,34%.
Hubungan antara AS-China di bidang perdagangan yang kian mesra membuat investor optimistis untuk masuk ke bursa saham. Kemarin sore (10/1/2019), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan bahwa ada perkembangan yang dicapai terkait dengan isu-isu struktural seperti pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual. Perkembangan ini dicapai pada negosiasi dagang yang berlangsung selama 3 hari pertama pekan ini.
Pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual merupakan permasalahan yang sangat sulit untuk diselesaikan sejauh ini. Lantas, pernyataan dari Gao Feng berhasil menenangkan pelaku pasar.
Kemudian, Reuters memberitakan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertandang ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
"Rencananya adalah Liu He akan datang ke Washington. Namun sepengetahuan saya, waktunya belum ditetapkan. Apakah sebelum Tahun Baru Imlek atau sesudahnya," ungkap Myron Brilliant, Kepala Grup Perdagangan Internasional US Chamber of Commerce, mengutip Reuters.
Potensi damai dagang secara permanen antara AS-China terlihat semakin nyata. Jika ini yang terjadi nantinya, tentu pelemahan ekonomi di kedua negara bisa diminimalisir.
Rilis data ekonomi yang positif juga memotori penguatan bursa saham regional. Pada pagi hari ini, penyaluran kredit perbankan Jepang periode Desember 2018 diumumkan tumbuh 2,4% YoY, di atas capaian periode November yang sebesar 2,1% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Hubungan antara AS-China di bidang perdagangan yang kian mesra membuat investor optimistis untuk masuk ke bursa saham. Kemarin sore (10/1/2019), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan bahwa ada perkembangan yang dicapai terkait dengan isu-isu struktural seperti pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual. Perkembangan ini dicapai pada negosiasi dagang yang berlangsung selama 3 hari pertama pekan ini.
Pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual merupakan permasalahan yang sangat sulit untuk diselesaikan sejauh ini. Lantas, pernyataan dari Gao Feng berhasil menenangkan pelaku pasar.
"Rencananya adalah Liu He akan datang ke Washington. Namun sepengetahuan saya, waktunya belum ditetapkan. Apakah sebelum Tahun Baru Imlek atau sesudahnya," ungkap Myron Brilliant, Kepala Grup Perdagangan Internasional US Chamber of Commerce, mengutip Reuters.
Potensi damai dagang secara permanen antara AS-China terlihat semakin nyata. Jika ini yang terjadi nantinya, tentu pelemahan ekonomi di kedua negara bisa diminimalisir.
Rilis data ekonomi yang positif juga memotori penguatan bursa saham regional. Pada pagi hari ini, penyaluran kredit perbankan Jepang periode Desember 2018 diumumkan tumbuh 2,4% YoY, di atas capaian periode November yang sebesar 2,1% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular