BI Lepas Rupiah Sesuai Mekanisme Pasar

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
10 January 2019 18:29
Bank Indonesia (BI) menegaskan tidak akan terlalu banyak mencampuri gerak rupiah terhadap dolar AS.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren penguatan sejak akhir tahun lalu.

Hari ini, Kamis (10/1/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.050 saat penutupan pasar spot. Rupiah tercatat menguat 0,5% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) menegaskan, tidak akan terlalu banyak mencampuri gerak rupiah terhadap greenback.

"Kami memberi ruang bagi rupiah untuk bergerak sesuai mekanisme pasar. Tidak ada intervensi kecuali tadi di DNDF," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah, di gedung BI, Kamis, merujuk pada instrumen Domestic Non-Deliverable Forward.


Ia mengatakan, nilai outstanding dari 830 lelang DNDF yang dipublikasikan sejak November mencapai US$1,3 miliar. Nilai itu menurutnya cukup besar.

Bank sentral berpendapat, kurs rupiah saat ini masih undervalued sehingga berpotensi untuk kembali menguat, meskipun ia menolak membeberkan nilai fundamental mata uang Garuda.

"Tapi lebih baik kalau menguatnya lebih smooth. Dari sisi fundamental masih mungkin menguat," tegasnya.

Ia juga mengatakan bank sentral tidak akan melakukan intervensi bila pasar bergerak bullish.

"Kami intervensi kalau ada outflow asing yang memengaruhi outflow rupiah," ujar Nanang.


(prm/wed) Next Article Rupiah Sulit Menuju Level 13.500. Jadi BI Harus Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular