
Saham Naik 30%, FINN Bidik Pendapatan Rp 400 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
10 January 2019 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten multifinance mobil, PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) membidik target penjualan tahun ini menjadi Rp 400 miliar dengan menerapkan strategi fokus pada bisnis perusahaan dan selektif dalam memberikan pembiayaan.
Direktur Utama First Indo American Leasing, Sumartono Mardjuki, mengatakan target penjualan tersebut sudah memperhitungkan kondisi pasar dan pendanaan yang ada.
"Target penjualan tahan 2019 ini sebesar Rp 400 miliar," kata Sumartono dalam dokumen hasıl Public Expose, yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/1/2019).
Dalam laporan keuangan per September 2018, pendapatan perseroan mencapai Rp 143,93 miliar, turun drastis dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 175 miliar. Laba bersih tercatat turun menjadi Rp 3,98 miliar dari September 2017 Rp 13,04 miliar.
Sumartono menambahkan, perseroan menargetkan laba bersih tahun 2019 ini bisa mencapai Rp 6 miliar dikarenakan turunnya penyaluran pembiayaan.
"Perkiraan penjualan sampai dengan akhir tahun 2018 sebesar Rp 120 miliar karena ada beberapa faktor yang pengaruhi, salah satunya pasar kendaraan bekas roda empat tahun 2018 yang dirasa kurang optimal."
Pada perdagangan Kamis ini (10/1/2019) saham FINN langsung ditutup melejit hingga 34% di level Rp 67 / saham dengan nilai transaksi Rp 13,91 miliar. Kendati meroket, dalam setahun terakhir, data BEI mencatat, saham FINN masih minus 51,46%.
(tas/wed) Next Article LIVE NOW! Bos MTF Buka-bukaan Soal Industri Multifinance
Direktur Utama First Indo American Leasing, Sumartono Mardjuki, mengatakan target penjualan tersebut sudah memperhitungkan kondisi pasar dan pendanaan yang ada.
Dalam laporan keuangan per September 2018, pendapatan perseroan mencapai Rp 143,93 miliar, turun drastis dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 175 miliar. Laba bersih tercatat turun menjadi Rp 3,98 miliar dari September 2017 Rp 13,04 miliar.
Sumartono menambahkan, perseroan menargetkan laba bersih tahun 2019 ini bisa mencapai Rp 6 miliar dikarenakan turunnya penyaluran pembiayaan.
"Perkiraan penjualan sampai dengan akhir tahun 2018 sebesar Rp 120 miliar karena ada beberapa faktor yang pengaruhi, salah satunya pasar kendaraan bekas roda empat tahun 2018 yang dirasa kurang optimal."
Pada perdagangan Kamis ini (10/1/2019) saham FINN langsung ditutup melejit hingga 34% di level Rp 67 / saham dengan nilai transaksi Rp 13,91 miliar. Kendati meroket, dalam setahun terakhir, data BEI mencatat, saham FINN masih minus 51,46%.
(tas/wed) Next Article LIVE NOW! Bos MTF Buka-bukaan Soal Industri Multifinance
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular