
Pertama Kali Sejak April 2018, IHSG Akhirnya Tembus 6.300
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 January 2019 17:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,9% pada perdagangan hari ini ke level 6.328,72. Ini adalah pertama kalinya IHSG ditutup di atas level psikologis 6.300 sejak April 2018.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 10,77 triliun dengan volume sebanyak 15,56 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan sebanyak 537.555 kali.
IHSG melejit kala mayoritas bursa saham regional diperdagangkan di zona merah: indeks Nikkei anjlok 1,29%, indeks Shanghai turun 0,36%, dan indeks Kospi melemah tipis 0,07%. Sementara itu, indeks Hang Seng naik 0,22% dan indeks Straits Times menguat 0,67%.
Sentimen negatif bagi bursa saham benua Kuning datang dari hasil negosiasi dagang AS-China yang kurang oke. Kementerian Perdagangan China pada hari ini mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan AS berlangsung ekstensif dan dalam, menghasilkan fondasi dalam menyelesaikan permasalahan yang dimiliki kedua belah pihak.
Sebelumnya, US Trade Representatives (USTR) menyatakan bahwa China berkomitmen membeli lebih banyak produk asal Negeri Paman Sam, mulai dari produk pertanian, energi, hingga manufaktur.
Tidak adanya kesepakatan resmi yang ditandatangani kedua belah pihak membuat investor kecewa. Tensi perang dagang bisa kembali memanas kapan saja lantaran belum ada kesepakatan yang mengikat.
Padahal, pelaku pasar sempat berharap ada kesepakatan hitam di atas putih dalam negosiasi kali ini. Pasalnya, negosiasi yang sejatinya berakhir pada hari Selasa (8/1/2019) diperpanjang 1 hari hingga hari Rabu (9/1/2019).
Di sisi lain, batas waktu untuk mengamankan kesepakatan dagang kian menipis. Presiden AS Donald Trump telah mengatakan bahwa dirinya akan menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang saat ini 10%, jika tak ada kesepakatan dagang yang dicapai hingga 2 Maret.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 10,77 triliun dengan volume sebanyak 15,56 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan sebanyak 537.555 kali.
IHSG melejit kala mayoritas bursa saham regional diperdagangkan di zona merah: indeks Nikkei anjlok 1,29%, indeks Shanghai turun 0,36%, dan indeks Kospi melemah tipis 0,07%. Sementara itu, indeks Hang Seng naik 0,22% dan indeks Straits Times menguat 0,67%.
Sebelumnya, US Trade Representatives (USTR) menyatakan bahwa China berkomitmen membeli lebih banyak produk asal Negeri Paman Sam, mulai dari produk pertanian, energi, hingga manufaktur.
Tidak adanya kesepakatan resmi yang ditandatangani kedua belah pihak membuat investor kecewa. Tensi perang dagang bisa kembali memanas kapan saja lantaran belum ada kesepakatan yang mengikat.
Padahal, pelaku pasar sempat berharap ada kesepakatan hitam di atas putih dalam negosiasi kali ini. Pasalnya, negosiasi yang sejatinya berakhir pada hari Selasa (8/1/2019) diperpanjang 1 hari hingga hari Rabu (9/1/2019).
Di sisi lain, batas waktu untuk mengamankan kesepakatan dagang kian menipis. Presiden AS Donald Trump telah mengatakan bahwa dirinya akan menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang saat ini 10%, jika tak ada kesepakatan dagang yang dicapai hingga 2 Maret.
Next Page
Angin Segar dari The Fed Kurang Terasa
Pages
Most Popular