Harga Minyak Sentuh Level Psikologis Baru
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
10 January 2019 08:27
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pagi hari ini, Kamis (10/1/2019), ini sedikit melemah.
Hingga pukul 08:00 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 stagnan di posisi US$61,44/barel setelah sebelumnya juga ditutup meroket 4,63% pada perdagangan kemarin. Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 melemah 0,65% ke posisi US$52,02, setelah ditutup menguat 5,18% kemarin.
Harga minyak jenis Brent kembali berada pada level psikologis US$60, sedangkan WTI US$50, yang mana telah ditinggalkan sejak 17 Desember 2018 silam.
Secara mingguan, harga minyak sudah naik hingga 10%, sedangkan performa tahunan emas hitam ini tercatat melemah sekitar 14%.
Namun, menurunnya aktifitas manufaktur dunia yang tercermin dari Manufacturing Purchasing Manager's Index masih menjadi sentimen negatif yang membayangi komoditas ini. Selain itu, masih berlanjutnya goverment shutdown di Amerika Serikat juga ikut membebani harga minyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Harga Minyak Sukar Lepas Dari USD 50 - USD 60 per Barrel
Hingga pukul 08:00 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 stagnan di posisi US$61,44/barel setelah sebelumnya juga ditutup meroket 4,63% pada perdagangan kemarin. Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 melemah 0,65% ke posisi US$52,02, setelah ditutup menguat 5,18% kemarin.
Harga minyak jenis Brent kembali berada pada level psikologis US$60, sedangkan WTI US$50, yang mana telah ditinggalkan sejak 17 Desember 2018 silam.
Aura positif tercapainya damai dagang AS-China membuat pasar lebih optimistis. Pasalnya perang dagang yang sudah berkecamuk sejak tahun lalu berakibat pada perlambatan ekonomi dunia. Ditambah lagi catatan pemotongan produksi OPEC di bulan Desember 2018 membuat kekhawatiran banjirnya pasokan dapat sedikit diredam.
Namun, menurunnya aktifitas manufaktur dunia yang tercermin dari Manufacturing Purchasing Manager's Index masih menjadi sentimen negatif yang membayangi komoditas ini. Selain itu, masih berlanjutnya goverment shutdown di Amerika Serikat juga ikut membebani harga minyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Harga Minyak Sukar Lepas Dari USD 50 - USD 60 per Barrel
Most Popular