
Mampukah Rupiah ke Rp 13.800/US$? Ini Jawaban BI
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
08 January 2019 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memastikan terus berada di pasar untuk membuat rupiah bergerak sesuai fundamentalnya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih kemurahan alias undervalued.
Lalu, apakah mungkin rupiah bergerak ke Rp 13.800/US$?
"Berbagai kemungkinan ada. Tetap kita harus menjaga supply valas karena kondisi global belum settle down karena ada trade war, Brexit dan BI harus hati-hati," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah saat berbincang dengan CNBC Indonesia TV dalam program Profit, Selasa (8/1/2019).
Dijelaskan Nanang, BI melihat intervensi di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) terus dilakukan dan sudah terbukti membawa rupiah di offshore lebih kuat. BI pun konsisten berada di pasar agar volatilitas tetap terjaga.
"Tentunya ruang penguatan rupiah ada, kami dorong agar rupiah menguat karena selain masih undervalue, rupiah menguat bagus untuk menjaga confidence pasar," tutur Nanang.
Lebih jauh Nanang mengungkapkan, selama 2018 volatilitas rupiah cukup terjaga dengan baik. Adapun tingkat depresiasi hanya mencapai 5%-an.
"Jika dibandingkan dengan negara lain, rupiah tidak terlalu dalam depresiasinya. Ini bagus untuk memperkuat confidence Indonesia," tegas Nanang.
(dru/dru) Next Article Penutupan Pasar: Rupiah Tertekan Cuma 5 Poin ke Rp 14.295/US$
Lalu, apakah mungkin rupiah bergerak ke Rp 13.800/US$?
"Berbagai kemungkinan ada. Tetap kita harus menjaga supply valas karena kondisi global belum settle down karena ada trade war, Brexit dan BI harus hati-hati," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah saat berbincang dengan CNBC Indonesia TV dalam program Profit, Selasa (8/1/2019).
![]() |
"Tentunya ruang penguatan rupiah ada, kami dorong agar rupiah menguat karena selain masih undervalue, rupiah menguat bagus untuk menjaga confidence pasar," tutur Nanang.
Lebih jauh Nanang mengungkapkan, selama 2018 volatilitas rupiah cukup terjaga dengan baik. Adapun tingkat depresiasi hanya mencapai 5%-an.
"Jika dibandingkan dengan negara lain, rupiah tidak terlalu dalam depresiasinya. Ini bagus untuk memperkuat confidence Indonesia," tegas Nanang.
(dru/dru) Next Article Penutupan Pasar: Rupiah Tertekan Cuma 5 Poin ke Rp 14.295/US$
Most Popular