BEI Makin Teratur, Platform Pasar Primer Akan Disiapkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerapkan electronic bookbuilding pada semester pertama tahun ini dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menjadi penyedia platform penawaran umum di pasar primer.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan saat ini pihaknya memang tidak memiliki kepentingan di pasar primer lantaran fungsinya hanya sebagai penyedia platform untuk transaksi saham di pasar sekunder.

Pilihan Redaksi Listing Perdana, Saham FOOD Melejit 68,8% Minimalisir Auto Reject Saham IPO, Perbesar Porsi Ritel

"Electronic bookbuilding ini konsepnya sebenarnya diselenggarakan oleh penyelenggara primary market, dalam hal ini OJK. Tetap bursa kemungkinan akan ditunjuk sebagai penyedia platform yang legal framework-nya mengacu ke ketentuan baru nanti," kata Hasan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/1).

Tak hanya bursa, nantinya self regulatory organization (SRO) pasar modal lainnya seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) juga akan ikut berpartisipasi dalam hal memastikan komitmen pemesanan saham yang dilakukan di pasar primer. Setelah itu, seperti layaknya pasar sekunder, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan bertindak melakukan penyelesaian transaksi (settlement) dari transaksi yang sudah dilakukan.

"Platformnya sedang difinalisasi, nanti begitu peraturan keluar kami bersama seluruh pelaku yang terlibat seperti agen pemasaran, penjamin emisinya akan melakukan pengujian. Sekarang pengujian belum karena menunggu peraturan," jelas dia.

OJK akan mengeluarkan aturan mengenai keterbukaan alokasi penawaran saham di pasar primer yang selama ini hanya diketahui oleh penjamin emisi atau underwriters. Dalam aturan yang sama, OJK juga mengatur mengenai alokasi saham untuk pooling allotment (penjatahan terpusat) dan fixed allotment (penjatahan pasti).
(tas) Next Article BEI Beri Insentif untuk Gairahkan Pasar ETF