
Internasional
Arab Pangkas Pasokan, Harga Minyak Melonjak 1,2%
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 January 2019 07:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak menanjak, Senin (7/1/2019), dan mencatatkan rebound dari posisi terendah dalam 1,5 tahun yang dicatatkan di Desember. Kenaikan ini disebabkan oleh pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan stabilnya pasar saham.
Harga futures West Texas Intermediate (WTI) melesat naik 1,2% ke US$48,52 per barel sementara Brent naik sekitar 0,5% ke US$57,33 per barel.
Brent telah menguat sekitar 10% sejak Senin pekan lalu dan mencatatkan reli mingguan terkuatnya dalam dua pekan terakhir.
Harga minyak mendapatkan energinya dari kesepakatan pemangkasan pasokan oleh OPEC dan beberapa negara non-anggotanya, seperti Rusia dan Oman, CNBC International melaporkan.
Pasokan minyak OPEC di Desember turun 460.000 barel per hari (bpd) menjadi 32,68 juta bpd, menurut hasil survei Reuters pekan lalu. Penurunan itu terjadi akibat pemotongan pasokan oleh Arab Saudi.
Kontrak berjangka minyak mentah melesat naik setelah Dow Jones melaporkan bahwa Arab berencana memangkas pasokannya demi menaikkan harga minyak dan menolong anggaran negaranya. Negara Timur Tengah itu berencana menurunkan ekspor sekitar 800.000 bpd menjadi 7,1 juta bpd akhir bulan ini, kata beberapa pejabat OPEC kepada Dow Jones.
Sementara itu, cadangan minyak di Cushing, Oklahoma, AS, turun 565.000 barel dibandingkan periode Selasa ke Jumat pekan lalu, kata beberapa pelaku pasar, mengutip perusahaan intelijen pasar Genscape.
Pasar saham yang bergairah juga ikut mendorong penguatan harga minyak.
"Ketika pasar saham kuat, minyak biasanya mengikuti," kata ahli strategi PVM Oil Associates Tamas Varga.
(prm) Next Article Harga Minyak Dunia Versi Bank Investasi Global
Harga futures West Texas Intermediate (WTI) melesat naik 1,2% ke US$48,52 per barel sementara Brent naik sekitar 0,5% ke US$57,33 per barel.
Brent telah menguat sekitar 10% sejak Senin pekan lalu dan mencatatkan reli mingguan terkuatnya dalam dua pekan terakhir.
Pasokan minyak OPEC di Desember turun 460.000 barel per hari (bpd) menjadi 32,68 juta bpd, menurut hasil survei Reuters pekan lalu. Penurunan itu terjadi akibat pemotongan pasokan oleh Arab Saudi.
Kontrak berjangka minyak mentah melesat naik setelah Dow Jones melaporkan bahwa Arab berencana memangkas pasokannya demi menaikkan harga minyak dan menolong anggaran negaranya. Negara Timur Tengah itu berencana menurunkan ekspor sekitar 800.000 bpd menjadi 7,1 juta bpd akhir bulan ini, kata beberapa pejabat OPEC kepada Dow Jones.
Sementara itu, cadangan minyak di Cushing, Oklahoma, AS, turun 565.000 barel dibandingkan periode Selasa ke Jumat pekan lalu, kata beberapa pelaku pasar, mengutip perusahaan intelijen pasar Genscape.
Pasar saham yang bergairah juga ikut mendorong penguatan harga minyak.
"Ketika pasar saham kuat, minyak biasanya mengikuti," kata ahli strategi PVM Oil Associates Tamas Varga.
(prm) Next Article Harga Minyak Dunia Versi Bank Investasi Global
Most Popular