
Gambaran Kebijakan Ekonomi Jokowi di Tahun Politik
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 January 2019 15:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan rencana kebijakan pemerintah di tahun politik. Salah satunya, adalah bagaimana kebijakan yang diambil nantinya bisa menarik arus modal masuk.
Hal tersebut dikemukakan kepala negara di depan seluruh menteri Kabinet Kerja dan sejumlah pemangku kepentingan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (7/1/2018).
"Sehingga langkah-langkah tegas dan konsisten dalam mengendalikan impor, dan memacu ekspor, kemudian meningkatkan arus modal masuk ke negara kita juga bisa lebih baik lagi di 2019," ungkap Jokowi.
Upaya pemerintah meningkatkan arus devisa masuk terbilang wajar, mengingat Indonesia masih mengidap penyakit yang bernama defisit transaksi berjalan.
Pada kuartal IV-2018, Bank Indonesia (BI) telah memberikan signal bahwa defisit transaksi berjalan kemungkinan akan berada di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Selain memancing arus modal masuk, fokus pemerintahan di tahun ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
"Ketiga, saya ingin mengingatkan untuk terus memperkuat daya tahan, kesigapan menghadapi bencana. Sebagai negara di atas ring of fire, kita harus siap menghadapi bencana alam," katanya.
"Terakhir, kita memasuki tahun pemilu. Stabilitas, keamanan, dan ketertiban harus dijaga. Kita di 2018 telah membuktikan mampu menyelenggarakan 171 Pilkada dengan aman dan damai," tegasnya.
(dru) Next Article 2019, Jokowi Janji Keluarkan Kebijakan Dorong Investasi
Hal tersebut dikemukakan kepala negara di depan seluruh menteri Kabinet Kerja dan sejumlah pemangku kepentingan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (7/1/2018).
"Sehingga langkah-langkah tegas dan konsisten dalam mengendalikan impor, dan memacu ekspor, kemudian meningkatkan arus modal masuk ke negara kita juga bisa lebih baik lagi di 2019," ungkap Jokowi.
![]() |
Pada kuartal IV-2018, Bank Indonesia (BI) telah memberikan signal bahwa defisit transaksi berjalan kemungkinan akan berada di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Selain memancing arus modal masuk, fokus pemerintahan di tahun ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
"Ketiga, saya ingin mengingatkan untuk terus memperkuat daya tahan, kesigapan menghadapi bencana. Sebagai negara di atas ring of fire, kita harus siap menghadapi bencana alam," katanya.
"Terakhir, kita memasuki tahun pemilu. Stabilitas, keamanan, dan ketertiban harus dijaga. Kita di 2018 telah membuktikan mampu menyelenggarakan 171 Pilkada dengan aman dan damai," tegasnya.
(dru) Next Article 2019, Jokowi Janji Keluarkan Kebijakan Dorong Investasi
Most Popular