
The Fed Kian Dovish, Harga Emas Melemah
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
07 January 2019 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga pagi hari (7/1/2019) ini pukul 08:00 WIB, harga emas dunia kembali melemah.
Harga emas pada pasar berjangka COMEX kontrak Februari 2019 turun tipis sebesar 0,08% ke level US$ 1.284,8/troy ounce.
Padahal, selama sepekan kemarin harga logam mulia ini mampu melesat sebesar 0,2% secara mingguan.
Melemahnya harga emas dipengaruhi oleh pernyataan dari kepala bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome 'Jay' Powell pada hari Jumat (4/1/2019).
"Kami akan bersabar ketika kami melihat untuk melihat bagaimana ekonomi berkembang. Kami selalu siap untuk mengubah sikap kebijakan dan menggesernya secara signifikan jika diperlukan," ujar Powell kepada American Economic Association.
Seperti diketahui sebelumnya, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan (FFR) hingga 50 basis poin pada tahun ini. Hal tersebut membuat pasar semakin khawatir akan perlambatan ekonomi AS.
Didukung dengan tambahan sentimen dari rencana delegasi Amerika Serikat yang akan bertandang ke Beijing pada hari ini hingga esok (7-8 Januari 2019) untuk merundingkan damai dagang AS-China, sedikit meredam kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi dunia.
Hal tersebut membuat pelaku pasar terdorong untuk berinvestasi pada instrument yang lebih beresiko. Alhasil, harga emas kembali tertekan.
(TIM RISET CNBCÂ INDONESIA)
(taa/hps) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Harga emas pada pasar berjangka COMEX kontrak Februari 2019 turun tipis sebesar 0,08% ke level US$ 1.284,8/troy ounce.
Padahal, selama sepekan kemarin harga logam mulia ini mampu melesat sebesar 0,2% secara mingguan.
Melemahnya harga emas dipengaruhi oleh pernyataan dari kepala bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome 'Jay' Powell pada hari Jumat (4/1/2019).
"Kami akan bersabar ketika kami melihat untuk melihat bagaimana ekonomi berkembang. Kami selalu siap untuk mengubah sikap kebijakan dan menggesernya secara signifikan jika diperlukan," ujar Powell kepada American Economic Association.
Seperti diketahui sebelumnya, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan (FFR) hingga 50 basis poin pada tahun ini. Hal tersebut membuat pasar semakin khawatir akan perlambatan ekonomi AS.
Didukung dengan tambahan sentimen dari rencana delegasi Amerika Serikat yang akan bertandang ke Beijing pada hari ini hingga esok (7-8 Januari 2019) untuk merundingkan damai dagang AS-China, sedikit meredam kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi dunia.
Hal tersebut membuat pelaku pasar terdorong untuk berinvestasi pada instrument yang lebih beresiko. Alhasil, harga emas kembali tertekan.
(TIM RISET CNBCÂ INDONESIA)
(taa/hps) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Most Popular