
Bangga, Rupiah Pagi Ini Terbaik di Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 January 2019 08:32

Tidak hanya di Asia, dolar AS juga tengah melemah secara global. Pada pukul 08:10 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,11%.
Tahun ini memang sepertinya berkebalikan dengan 2018 saat dolar AS menjadi raja mata uang dunia. Pada 2019, sepertinya dolar AS harus lengser keprabon, madeg pandito. Turun dari takhta.
Bukan tanpa alasan, faktor yang menopang penguatan dolar AS memang minim. Data ekonomi teranyar dari Negeri Paman Sam menunjukkan hasil yang kurang ciamik.
Indeks aktivitas industri manufaktur Negeri Paman Sam versi ISM pada Desember 2018 ada di 54,1. Jauh melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan 5,2 poin tersebut juga menjadi koreksi paling dalam sejak Oktober 2008.
Apabila data ekonomi AS terus melempem, maka bisa jadi The Federal Reserve/The Fed akan berpikir ulang untuk menaikkan suku bunga acuan. Pelaku pasar masih memperkirakan Jerome 'Jay' Powell dan kolega menaikkan Federal Funds Rate dua kali tahun ini.
Namun bila ekonomi AS terus memperlihatkan sinyal perlambatan, maka terbuka kemungkinan The Fed mengurangi dosis kenaikan suku bunga atau bahkan tidak dinaikkan sama sekali.
Sentimen ini tentu negatif bagi dolar AS. Tanpa dukungan dari kenaikan suku bunga acuan, greenback tidak lagi seseksi tahun lalu. Akibatnya mata uang ini kekurangan permintaan sehingga nilainya melemah.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Tahun ini memang sepertinya berkebalikan dengan 2018 saat dolar AS menjadi raja mata uang dunia. Pada 2019, sepertinya dolar AS harus lengser keprabon, madeg pandito. Turun dari takhta.
Bukan tanpa alasan, faktor yang menopang penguatan dolar AS memang minim. Data ekonomi teranyar dari Negeri Paman Sam menunjukkan hasil yang kurang ciamik.
Apabila data ekonomi AS terus melempem, maka bisa jadi The Federal Reserve/The Fed akan berpikir ulang untuk menaikkan suku bunga acuan. Pelaku pasar masih memperkirakan Jerome 'Jay' Powell dan kolega menaikkan Federal Funds Rate dua kali tahun ini.
Namun bila ekonomi AS terus memperlihatkan sinyal perlambatan, maka terbuka kemungkinan The Fed mengurangi dosis kenaikan suku bunga atau bahkan tidak dinaikkan sama sekali.
Sentimen ini tentu negatif bagi dolar AS. Tanpa dukungan dari kenaikan suku bunga acuan, greenback tidak lagi seseksi tahun lalu. Akibatnya mata uang ini kekurangan permintaan sehingga nilainya melemah.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular