Sejarah 123 Tahun BRI
Perjalanan Panjang BRI Bersama NKRI
03 January 2019 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), menginjak usia yang ke-123 pada Desember 2018. Bagaimana kisah Bank BRI hingga saat ini, simak sejarah 123 tahun Bank BRIĀ :
1895
De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah
1934
Berubah nama menjadi Algemeene Volkscredietbank
1942
Berubah nama lagi menjadi Syomin Ginku menyusul pendudukan Jepang
1946
Mendapatkan status sebagai 'Bank Pemerintah' pada 22 Februari 1946, menjadikannya sebagai bank pertama yang dimiliki negara (bank BUMN) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946.
1949
Berubah nama menjadi Bank Rakjat Indonesia Serikat menyusul hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang mengubah bentuk Negara Kesatuan Repubik Indonesia menjadi 'Republik Indonesia Serikat'
1960
Melalui Peraturan Perundang-undangan (Perppu) Nomor 41 Tahun 1960 BRI dilebur dengan dua bank, yakni Bank Tani Nelajan dan Nederlandsche Handels Maatschappij/NHM (bank ekspor impor), menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelajan (BKTN)
1965
Berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 9 Tahun 1965 diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia (BI) dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelajan.
1968
Berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 1968
1973
Unit Desa BRI bertransformasi menjadi BRI Unit Desa sesuai Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 4 Tahun 1973
BRI Unit Desa menyalurkan Kredit Bimas yang berperan dalam mendukung swasembada beras Indonesia pada 1984
1985
Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yang merupakan produk kredit tanpa subsidi diluncurkan dan pada akhirnya menggantikan kredit Bimas yang disubsidi pemerintah
1986
Simpanan Pedesaan (Simpedes) diluncurkan secara nasional setelah melalui pilot project I di Kantor Cabang Sukabumi pada November 1984
1987
Dana Pensiun BRI mendirikan Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera yang sekarang dinamakan BRI Life
1992
Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 1992, status BRI berubah menjadi perseroan terbatas
2001
BRI untuk pertama kali menjadi bank dengan nilai laba bersih terbesar (the most profitable bank) di Indonesia, dengan laba bersih senilai Rp 3,81 triliun
2003
Penjualan sebanyak 30% saham pemerintah ke publik (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp 875 per unit. PT Bahana Securities (sekarang PT Bahana Sekuritas) dan UBS Securities bertindak sebagai penjamin emisi
2007
BRI menjadi bagian penyaluran Kredit Usaha Rakyat
BRI mengakuisisi Bank Jasa Artha yang kemudian diubah menjadi BRI Syariah
2008
BRI memenuhi ketentuan basel II, dengan memenuhi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang sehat, manajemen risiko yang kuat, dan prinsip transparansi yang unggul
2009
Seluruh unit kerja BRI telah terhubung secara real time dan mengembangkan Teras BRI
2011
Melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan perbandingan 1:2
BRI mengakuisisi Bank Agroniaga yang kemudian diubah menjadi BRI Agroniaga
2014
BRI meneken kontrak pembuatan satelit BRIsat dengan Space Systems/Loral (Amerika Serikat) dan kontrak peluncurannya dengan Arianespace (Prancis)
BRI meluncurkan BRILink, produk Laku Pandai dengan konsep menjalin kerjasama dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee
2016
BRIsat resmi meluncur ke ruang angkasa dan melayani jaringan ATM BRI di seluruh Indonesia. Hal itu menjadikan BRI sebagai bank pertama-dan satu-satunya-di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit
BRI mengakuisisi BTMU Finance yang bergerak di bidang multifinance. Namanya diubah menjadi BRI Finance
2017
BRI, mengutip data Refinitiv, menjadi bank beraset terbesar (the biggest lender in terms of asset) di Indonesia-dengan nilai Rp 1.126,3 triliun-dan secara bersamaan menjadi bank yang paling menguntungkan
2018
Harga saham perseroan (BBRI) menyentuh level tertingginya pada level Rp 3.780 per unit (28 Februari), atau meroket 332% dalam 15 tahun sejak IPO. Terakhir (per 28 Desember), saham perseroan berada di level Rp 3.660 per saham. Jika dirata-rata, saham ini membagikan keuntungan investasi (return) sebesar 21% per tahun.
BRI mengakuisisi Danareksa Sekuritas dan Bahana Artha Ventura yang kemudian diubah menjadi BRI Ventura Investama
(ags/dob)
1895
De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah
1934
Berubah nama menjadi Algemeene Volkscredietbank
![]() |
Berubah nama lagi menjadi Syomin Ginku menyusul pendudukan Jepang
1946
Mendapatkan status sebagai 'Bank Pemerintah' pada 22 Februari 1946, menjadikannya sebagai bank pertama yang dimiliki negara (bank BUMN) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946.
1949
Berubah nama menjadi Bank Rakjat Indonesia Serikat menyusul hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang mengubah bentuk Negara Kesatuan Repubik Indonesia menjadi 'Republik Indonesia Serikat'
1960
Melalui Peraturan Perundang-undangan (Perppu) Nomor 41 Tahun 1960 BRI dilebur dengan dua bank, yakni Bank Tani Nelajan dan Nederlandsche Handels Maatschappij/NHM (bank ekspor impor), menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelajan (BKTN)
1965
Berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 9 Tahun 1965 diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia (BI) dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelajan.
1968
Berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 1968
![]() |
1973
Unit Desa BRI bertransformasi menjadi BRI Unit Desa sesuai Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 4 Tahun 1973
BRI Unit Desa menyalurkan Kredit Bimas yang berperan dalam mendukung swasembada beras Indonesia pada 1984
1985
Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yang merupakan produk kredit tanpa subsidi diluncurkan dan pada akhirnya menggantikan kredit Bimas yang disubsidi pemerintah
1986
Simpanan Pedesaan (Simpedes) diluncurkan secara nasional setelah melalui pilot project I di Kantor Cabang Sukabumi pada November 1984
1987
Dana Pensiun BRI mendirikan Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera yang sekarang dinamakan BRI Life
1992
Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 1992, status BRI berubah menjadi perseroan terbatas
2001
BRI untuk pertama kali menjadi bank dengan nilai laba bersih terbesar (the most profitable bank) di Indonesia, dengan laba bersih senilai Rp 3,81 triliun
2003
Penjualan sebanyak 30% saham pemerintah ke publik (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp 875 per unit. PT Bahana Securities (sekarang PT Bahana Sekuritas) dan UBS Securities bertindak sebagai penjamin emisi
![]() |
BRI menjadi bagian penyaluran Kredit Usaha Rakyat
BRI mengakuisisi Bank Jasa Artha yang kemudian diubah menjadi BRI Syariah
2008
BRI memenuhi ketentuan basel II, dengan memenuhi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang sehat, manajemen risiko yang kuat, dan prinsip transparansi yang unggul
2009
Seluruh unit kerja BRI telah terhubung secara real time dan mengembangkan Teras BRI
2011
Melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan perbandingan 1:2
BRI mengakuisisi Bank Agroniaga yang kemudian diubah menjadi BRI Agroniaga
2014
BRI meneken kontrak pembuatan satelit BRIsat dengan Space Systems/Loral (Amerika Serikat) dan kontrak peluncurannya dengan Arianespace (Prancis)
BRI meluncurkan BRILink, produk Laku Pandai dengan konsep menjalin kerjasama dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee
![]() |
BRIsat resmi meluncur ke ruang angkasa dan melayani jaringan ATM BRI di seluruh Indonesia. Hal itu menjadikan BRI sebagai bank pertama-dan satu-satunya-di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit
BRI mengakuisisi BTMU Finance yang bergerak di bidang multifinance. Namanya diubah menjadi BRI Finance
2017
BRI, mengutip data Refinitiv, menjadi bank beraset terbesar (the biggest lender in terms of asset) di Indonesia-dengan nilai Rp 1.126,3 triliun-dan secara bersamaan menjadi bank yang paling menguntungkan
2018
Harga saham perseroan (BBRI) menyentuh level tertingginya pada level Rp 3.780 per unit (28 Februari), atau meroket 332% dalam 15 tahun sejak IPO. Terakhir (per 28 Desember), saham perseroan berada di level Rp 3.660 per saham. Jika dirata-rata, saham ini membagikan keuntungan investasi (return) sebesar 21% per tahun.
BRI mengakuisisi Danareksa Sekuritas dan Bahana Artha Ventura yang kemudian diubah menjadi BRI Ventura Investama
![]() |