Inflasi 2018 3,13%, KEIN: Pemerintah Sukses Kendalikan Harga
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 January 2019 17:47
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi sepanjang tahun ini mencapai 3,13% year on year (yoy), atau menjadi salah satu capaian inflasi terendah.
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai, ada beberapa faktor utama yang membuat laju inflasi berada di bawah target yang ditetapkan pemerintah maupun Bank Indonesia pada tahun ini.
Pertama, adalah terjaganya keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran, terutama dari komoditas pangan. Hal tersebut, membuat pergerakan inflasi lebih terkendali.
"Pengendalian harga ini sangat penting, karena harga pangan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap garis kemiskinan," kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di kantor KEIN, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Berdasarkan penghitungan KEIN, rata-rata inflasi bahan makanan selama periode 2009-2013 mencapai 8,04%. Namun, rata-rata inflasi bahan makanan 2014 - 2018, hanya 5,17%.
"Dalam lima tahun terakhir dari sisi inflasi, khususnya bahan makanan itu, pemerintah sudah menurunkan lebih dari sepertiga," kata Arif. "Dalam konteks ini, pemerintah sudah berhasil menurunkan inflasi hingga sepertiga," lanjut bekas anggota parlemen itu.
Menurut Arif, terjaganya inflasi tak lepas dari berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah, salah satunya koordinasi dengan tim pengendalian inflasi di daerah maupun pusat.
Selain itu, kebijakan harga acuan, sampai dengan pembangunan infrastruktur yang membantu mobilitas barang yang selama ini kendala antar daerah, dapat diselesaikan.
"Dalam jangka pendek. kontribusi pembangunan infrastruktur tersebut sangat jelas dalam menekan laju kenaikan harga," jelasnya.
Bahkan, menurut Arif, kenaikan harga beras yang sempat menjadi momok bagi inflasi selama periode 2014-2018 rata-rata kenaikannya jauh lebih terkendali, sekitar 5,2% per tahun.
"Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata laju kenaikan pada periode 2009-2013 sebesar 8,5% per tahun," katanya.
(miq/miq) Next Article Live Now! Simbiosis Mutualisme Ekonomi RI - China
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai, ada beberapa faktor utama yang membuat laju inflasi berada di bawah target yang ditetapkan pemerintah maupun Bank Indonesia pada tahun ini.
"Pengendalian harga ini sangat penting, karena harga pangan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap garis kemiskinan," kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di kantor KEIN, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
 Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Berdasarkan penghitungan KEIN, rata-rata inflasi bahan makanan selama periode 2009-2013 mencapai 8,04%. Namun, rata-rata inflasi bahan makanan 2014 - 2018, hanya 5,17%.
"Dalam lima tahun terakhir dari sisi inflasi, khususnya bahan makanan itu, pemerintah sudah menurunkan lebih dari sepertiga," kata Arif. "Dalam konteks ini, pemerintah sudah berhasil menurunkan inflasi hingga sepertiga," lanjut bekas anggota parlemen itu.
Menurut Arif, terjaganya inflasi tak lepas dari berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah, salah satunya koordinasi dengan tim pengendalian inflasi di daerah maupun pusat.
Selain itu, kebijakan harga acuan, sampai dengan pembangunan infrastruktur yang membantu mobilitas barang yang selama ini kendala antar daerah, dapat diselesaikan.
"Dalam jangka pendek. kontribusi pembangunan infrastruktur tersebut sangat jelas dalam menekan laju kenaikan harga," jelasnya.
Bahkan, menurut Arif, kenaikan harga beras yang sempat menjadi momok bagi inflasi selama periode 2014-2018 rata-rata kenaikannya jauh lebih terkendali, sekitar 5,2% per tahun.
"Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata laju kenaikan pada periode 2009-2013 sebesar 8,5% per tahun," katanya.
 Foto: Arif Budimanta (detikFoto/Ari Saputra) |
(miq/miq) Next Article Live Now! Simbiosis Mutualisme Ekonomi RI - China
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular