Duh! Ternyata APBN 2018 Masih Gali Lubang Tutup Lubang
Muhammad Choirul & Iswari Anggit, CNBC Indonesia
02 January 2019 16:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit APBN 2018 tercatat lebih rendah dari target. Defisit APBN di tahun keempat Presiden Jokowi-JK ini hanya sebesar Rp 259,9 triliun atau 1,76% dari PDB. Namun sayang, keseimbangan primer masih mencatatkan angka negatif.
"Angka ini jauh lebih kecil dari UU APBN yang target defisitnya Rp 325,9 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Gedung Kemenkeu, Rabu (2/1/2019).
Angka tersebut memang jauh lebih kecil jika dibandingkan pada tahun 2017 lalu yang mencapai Rp 341 triliun. "Penurunan hampir Rp 80 triliun. Tahun lalu defisit 2,51% dari PDB. Tahun ini 1,76% dari PDB," katanya.
Sementara, ia juga menyampaikan keseimbangan primer juga membaik mendekato nol. Di akhir 2018, keseimbangan primer hanya Rp 1,8 triliun. "Realisasinya hampir nol, hanya negatif Rp 1,8 triliun, kecil sekali," papar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menerangkan, sampai akhir 2018, tercatat kelebihan pembiayaan mencapai Rp 40,5 triliun.
Padahal sebelumnya, di akun media sosial Facebook-nya pada malam pergantian tahun, Senin (31/1/2018), bendahara negara ini memaparkan beberapa capaian APBN 2018.
Ia juga mengatakan belanja negara terserap dengan baik di pusat maupun daerah sementara defisit tercatat 1,72% atau terendah sejak 2012.
"Keseimbangan primer adalah sebesar Rp 4,1 triliun, ini surplus keseimbangan primer sejak 2011. Prestasi..!!" tulisnya.
Keseimbangan primer yang surplus berarti pemerintah tidak lagi perlu berutang untuk membayar utang yang jatuh tempo.
(dru/dru) Next Article Investor Was-was APBN Bikin Rupiah Anjlok, Sri Mulyani Jawab Begini!
"Angka ini jauh lebih kecil dari UU APBN yang target defisitnya Rp 325,9 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Gedung Kemenkeu, Rabu (2/1/2019).
Angka tersebut memang jauh lebih kecil jika dibandingkan pada tahun 2017 lalu yang mencapai Rp 341 triliun. "Penurunan hampir Rp 80 triliun. Tahun lalu defisit 2,51% dari PDB. Tahun ini 1,76% dari PDB," katanya.
Sri Mulyani menerangkan, sampai akhir 2018, tercatat kelebihan pembiayaan mencapai Rp 40,5 triliun.
![]() |
Padahal sebelumnya, di akun media sosial Facebook-nya pada malam pergantian tahun, Senin (31/1/2018), bendahara negara ini memaparkan beberapa capaian APBN 2018.
Ia juga mengatakan belanja negara terserap dengan baik di pusat maupun daerah sementara defisit tercatat 1,72% atau terendah sejak 2012.
"Keseimbangan primer adalah sebesar Rp 4,1 triliun, ini surplus keseimbangan primer sejak 2011. Prestasi..!!" tulisnya.
Keseimbangan primer yang surplus berarti pemerintah tidak lagi perlu berutang untuk membayar utang yang jatuh tempo.
Menurut Sri Mulyani ada perbedaan perhitungan pada 31 Desember 2018 lalu. "Kami sampaikan kepada Presiden pada 31 Desember malam, angka yang kami persentasikan sekarang ini agak beda. Total defisit APBN teralisasi sebesar Rp 259,9 triliun atau 1,76% dari PDB," tuturnya.
(dru/dru) Next Article Investor Was-was APBN Bikin Rupiah Anjlok, Sri Mulyani Jawab Begini!
Most Popular