
Rupiah Lesu di Asia dan Eropa
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 January 2019 14:55

Di luar tekanan eksternal yang juga melanda mata uang Asia, rupiah juga menyimpan masalah sendiri. Dalam sekira 2 bulan terakhir, rupiah menguat tajam sehingga rawan terserang technical correction.
Sejak 30 Oktober 2018, rupiah menguat 1,67%. Kemudian melawan yuan, rupiah menguat 3,46%. Sementara di hadapan won, rupiah perkasa 3,37%.
Di level Asia Tenggara, rupiah terapresiasi 3,51% terhadap dolar Singapura. Lalu di hadapan ringgit Malaysia, rupiah menguat 3,99%. Sedangkan terhadap baht Thailand, rupiah sudah menguat 2,18%.
Setelah reli panjang, sesekali koreksi adalah sebuah hal yang sangat wajar. Justru berbahaya kalau rupiah menguat tanpa jeda, karena dapat menyebabkan penggelembungan nilai aset (aset bubble).
Jadi pelemahan hari ini sebenarnya adalah salah rupiah sendiri. Penguatan yang terjadi belakangan memang sangat tajam, sehingga koreksi pasti akan datang cepat atau lambat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Sejak 30 Oktober 2018, rupiah menguat 1,67%. Kemudian melawan yuan, rupiah menguat 3,46%. Sementara di hadapan won, rupiah perkasa 3,37%.
Di level Asia Tenggara, rupiah terapresiasi 3,51% terhadap dolar Singapura. Lalu di hadapan ringgit Malaysia, rupiah menguat 3,99%. Sedangkan terhadap baht Thailand, rupiah sudah menguat 2,18%.
Jadi pelemahan hari ini sebenarnya adalah salah rupiah sendiri. Penguatan yang terjadi belakangan memang sangat tajam, sehingga koreksi pasti akan datang cepat atau lambat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular