Bursa Hong Kong Rontok 2,38% di Jeda Siang

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
02 January 2019 11:41
Indeks Hang Seng merosot 2,38%, atau 615,82 poin, menjadi 25.229,88 pada jeda siang.
Foto: REUTERS/China Daily
Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa Saham Hong Kong turun lebih dari 2% dalam sesi pertama perdagangan, Rabu (2/1/2019), setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur China tumbuh negatif di Desember 2018.


Indeks Hang Seng merosot 2,38%, atau 615,82 poin, menjadi 25.229,88 pada jeda siang, AFP melaporkan.


Manufacturing PMI China periode Desember versi Caixin diumumkan di level 49,7, turun dari capaian November yang sebesar 50,2. Capaian ini juga berada di bawah konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.



Sebagai informasi, data tersebut menggambarkan tingkat aktivitas manufaktur di China dan angka di bawah 50 menandakan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, dikutip dari analisis Tim Riset CNBC Indonesia.



Perang dagang yang terus berkecamuk dengan Amerika Serikat (AS) terus memukul perekonomian China. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru untuk produk impor asal China senilai US$250 miliar (Rp 3.620 triliun), sementara China menyasar US$110 miliar produk asal AS.


Berbicara mengenai perang dagang AS-China, sejatinya ada perkembangan positif yakni aura perdamaian yang terlontar dari masing-masing pimpinan negara. Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara panjang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Hasil dari pembicaraan tersebut, menurut Trump, sangat positif. 



"Proses kesepakatan dengan China berjalan dengan sangat baik. Jika berhasil, maka (kesepakatan) itu akan sangat komprehensif, mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi pertentangan. Kemajuan besar telah dibuat!" tulis Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump

.

Xi juga dikabarkan mengirimkan pesan damai dalam peringatan 40 tahun hubungan diplomasi kedua negara, Selasa.


Dalam pesannya kepada Trump, Xi mengatakan hubungan China-AS mengalami pasang surut namun telah membuat kemajuan bersejarah dalam empat dekade terakhir, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan, dilansir dari CNBC International.

"Sejarah telah membuktikan bahwa kerja sama adalah pilihan terbaik bagi kedua belah pihak," tambahnya.
(prm) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular