
Fakta: 3 Tahun Ini IHSG Selalu Minus di Hari-1 Tahun Baru
Taher Saleh, CNBC Indonesia
01 January 2019 20:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari pertama di Bursa Efek Indonesia dalam 3 tahun terakhir secara historis selalu ditutup minus dibandingkan dengan level penutupan di akhir tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, mengacu data Bursa Efek Indonesia, ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka perdagangan pada 2 Januari 2018, saat itu IHSG sempat menguat 0,16% di level 6.366,08 dari level penutupan akhir tahun 2017 yakni 6.355,65. Namun, pada saat penutupan, IHSG akhirnya ditutup melemah 0,25% ke level 6.339,23.
Setahun sebelumnya, pada pembukaan perdagangan 3 Januari 2017 yang juga dilakukan oleh Wapres Jusuf Kalla, IHSG dibuka minus 0,02% ke level 6.290,38 dan akhirnya juga ditutup melemah 0,39% ke level 5.275,91 dari level akhir tahun 2016 yakni 5.296,71.
Kondisi berulang terjadi pada pembukaan perdagangan 4 Januari 2016. Saat itu, giliran Presiden Joko Widodo yang membuka perdagangan, indeks langsung dibuka minus 0,28% ke level 4.580,16 dari penutupan akhir tahun 2015 yakni 4.593,01. IHSG lalu ditutup minus 1,46% di level 4.525,91.
Bagaimana dengan pembukaan pada Rabu besok, 2 Januari 2018? Dalam keterangan resmi BEI, pembukaan perdagangan akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
William Surya Wijaya, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, dalam risetnya, menilai beberapa sentimen dalam negeri masih akan menggerakkan perdagangan saham di tahun 2019 di antaranya data ekonomi, salah satunya inflasi yang disinyalir masih akan dalam kondisi terkendali.
"Selain itu, data kedatangan turis yang juga terlihat masih akan ada peningkatan, beberapa faktor ini yang akan turut menghiasi pola pergerakan IHSG pada 2 Januari 2019, IHSG berpeluang melaju naik, dengan range harian 6.002 hingga 6.355," kata William, dalam risetnya. (Tahir Saleh)
Level IHSG 2014-2018
Tahun IHSG Return (%)
2014 5.226,95 22,29
2015 4.593,01 -12,13
2016 5.296,71 15,32
2017 6.355,65 19,99
2018 6.194,49 -2,54
Sumber: BEI
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Sebagai perbandingan, mengacu data Bursa Efek Indonesia, ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka perdagangan pada 2 Januari 2018, saat itu IHSG sempat menguat 0,16% di level 6.366,08 dari level penutupan akhir tahun 2017 yakni 6.355,65. Namun, pada saat penutupan, IHSG akhirnya ditutup melemah 0,25% ke level 6.339,23.
Setahun sebelumnya, pada pembukaan perdagangan 3 Januari 2017 yang juga dilakukan oleh Wapres Jusuf Kalla, IHSG dibuka minus 0,02% ke level 6.290,38 dan akhirnya juga ditutup melemah 0,39% ke level 5.275,91 dari level akhir tahun 2016 yakni 5.296,71.
Kondisi berulang terjadi pada pembukaan perdagangan 4 Januari 2016. Saat itu, giliran Presiden Joko Widodo yang membuka perdagangan, indeks langsung dibuka minus 0,28% ke level 4.580,16 dari penutupan akhir tahun 2015 yakni 4.593,01. IHSG lalu ditutup minus 1,46% di level 4.525,91.
William Surya Wijaya, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, dalam risetnya, menilai beberapa sentimen dalam negeri masih akan menggerakkan perdagangan saham di tahun 2019 di antaranya data ekonomi, salah satunya inflasi yang disinyalir masih akan dalam kondisi terkendali.
"Selain itu, data kedatangan turis yang juga terlihat masih akan ada peningkatan, beberapa faktor ini yang akan turut menghiasi pola pergerakan IHSG pada 2 Januari 2019, IHSG berpeluang melaju naik, dengan range harian 6.002 hingga 6.355," kata William, dalam risetnya. (Tahir Saleh)
Level IHSG 2014-2018
Tahun IHSG Return (%)
2014 5.226,95 22,29
2015 4.593,01 -12,13
2016 5.296,71 15,32
2017 6.355,65 19,99
2018 6.194,49 -2,54
Sumber: BEI
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Most Popular