Bad News 2018

2018 Bukan Mantan Terindah Buat Rupiah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 December 2018 06:46
AS, Negara Maju Rasa Negara Berkembang
Ilustrasi Dolar AS (REUTERS / Beawiharta)
Ditambah lagi AS tahun ini menjadi negara maju rasa negara berkembang. Pada kuartal I-2018, ekonomi AS tumbuh 2,58% year-on-year (YoY), kemudian terakselerasi menjadi 2,87% YoY pada kuartal II, dan meningkat lagi ke 3% pada kuartal III.  

Bagi negara sebesar AS, mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 3% bukan main-main. Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Adidaya itu pada 2017 tercatat US$19,39 triliun atau sekitar Rp 282.318,4 triliun. Tumbuh 3% berarti ada kenaikan US$387,8 miliar atau Rp 5.646,37 triliun. 

Sebagai gambaran, PDB Indonesia pada 2017 adalah US$1,02 triliun atau Rp 14.792,96 triliun. Artinya, pertumbuhan PDB di AS senilai dengan 38,17% dari total PDB Indonesia. Wow... 

Penyebabnya adalah kebijakan pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh) yang dirilis Presiden AS Donald Trump pada akhir 2017. Dampak kebijakan ini sangat terasa pada 2018, baik masyarakat maupun dunia usaha sangat optimistis dan ekspansif sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi ke laju tercepat sejak pertengahan 2015. 

 

Sementara AS melesat, negara-negara maju lainnya masih tertinggal di belakang. Ekonomi Zona Euro malah terus melambat dari 2,4% pada kuartal I-2018 ke 2,6% pada kuartal II dan menjadi 1,64% pada kuartal III. 

Jepang? Lebih parah lagi. Ekonomi Negeri Matahari Terbit pada kuartal I ada di 1,23%, kemudian melambat ke 0,09% pada kuartal III dan menjadi laju paling lemah sejak kuartal I-2015. 



Oleh karena itu, wajar jika dolar AS menjadi primadona. Sudah ditopang kenaikan suku bunga acuan, investor juga mengapresiasi kinerja ekonomi AS yang ciamik. Dolar AS pun seng ada lawan

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/prm)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular