
Tak Hanya Gocap, 3 Emiten Bakrie Punya 'Tato' Ekuitas Negatif
Houtmand Saragih & Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
29 December 2018 13:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga emiten milik Grup Bakrie memiliki indentitas baru pada akhir tahun ini, yakni tato E atau notasi untuk saham dari perusahaan yang memiliki ekuitas negatif.
Ketiga emiten tersebut adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom (BTEL) dan PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP). Khusus untuk Bakrie Telecom, juga mendapat tato lain, yakni D atau notasi bagi emiten yang mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat (Disclaimer dari Akuntan Publik.
BNBRÂ dan BTELÂ juga masuk dalam klub gocap, yakni saham dengan harga Rp 50 dan tidak bergerak untuk kurun waktu lama. Selain itu, masih ada 3 emiten Bakrie lagi yang masuk klub gocap, yakni PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Saham BNBR telah tidak aktif diperdagangkan sejak 13 September lalu, sementara BRMS dan BTEL tidak lagi likuid sejak masing-masing 9 November dan sekitar November 2012. DEWA bertahan di harga Rp 50 sejak 27 Maret sementara ELTY sejak Februari 2017.
Sebagai informasi, total ada 35 emiten yang diberi notasi khusus agar investor sadar tentang kondisi perusahaan tersebut. Sebagian besar dari emiten tersebut memiliki ekuitas negatif atau modal yang dimiliki tercatat sudah minus.
Ada tujuh kriteria yang dinilai bursa paling penting untuk dipenuhi oleh emiten, karena memengaruhi penilaian investor. Notasi ini disematkan di nama belakang kode saham (ticker) emiten.
Berikut tujuh kriteria yang diperhatikan bursa dalam memberikan notasi kepada emiten beserta kodenya:
B: Adanya permohonan Pernyataan Pailit
M: Adanya permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
S: Laporan keuangan terakhir menunjukkan tidak ada pendapatan usaha
E: Laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif
A: Adanya Opini Tidak Wajar (Adverse) dari Akuntan Publik
D: Adanya Opini "Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer)" dari Akuntan Publik
L: Perusahaan Tercatat belum menyampaikan laporan keuangan
(dob/dob) Next Article Grup Bakrie akan Bangun Proyek Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang
BNBRÂ dan BTELÂ juga masuk dalam klub gocap, yakni saham dengan harga Rp 50 dan tidak bergerak untuk kurun waktu lama. Selain itu, masih ada 3 emiten Bakrie lagi yang masuk klub gocap, yakni PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Saham BNBR telah tidak aktif diperdagangkan sejak 13 September lalu, sementara BRMS dan BTEL tidak lagi likuid sejak masing-masing 9 November dan sekitar November 2012. DEWA bertahan di harga Rp 50 sejak 27 Maret sementara ELTY sejak Februari 2017.
Ada tujuh kriteria yang dinilai bursa paling penting untuk dipenuhi oleh emiten, karena memengaruhi penilaian investor. Notasi ini disematkan di nama belakang kode saham (ticker) emiten.
Berikut tujuh kriteria yang diperhatikan bursa dalam memberikan notasi kepada emiten beserta kodenya:
B: Adanya permohonan Pernyataan Pailit
M: Adanya permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
S: Laporan keuangan terakhir menunjukkan tidak ada pendapatan usaha
E: Laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif
A: Adanya Opini Tidak Wajar (Adverse) dari Akuntan Publik
D: Adanya Opini "Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer)" dari Akuntan Publik
L: Perusahaan Tercatat belum menyampaikan laporan keuangan
(dob/dob) Next Article Grup Bakrie akan Bangun Proyek Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang
Most Popular