Gubernur BI: Walau Menguat, Rupiah Masih Kemurahan!

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
28 December 2018 13:33
BI menegaskan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terlalu murah (undervalued) dari fundamental yang sebenarnya.
Foto: Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Rehia Sebayang)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terlalu murah (undervalued) dari fundamental yang sebenarnya.

Demikian dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo saat berbincang dengan awak media di kompleks bank sentral, Jumat (28/12/2018).

"Memang masih undervalued kalau dari sisi fundamental," ungkap Perry.

Gubernur BI: Walau Menguat, Rupiah Masih Kemurahan!Foto: Infografis/Perry Warjiyo Bawa Bunga Acuan BI Naik 175 Bps Sepanjang 2018/Arie Pratama, CNBC Indonesia


Pada pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.550/US$. Rupiah menguat tipis 0,03% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin. Padahal, pagi ini rupiah sempat menguat sebesar 0,17%.

Menurut Perry, pergerakan rupiah masih bergerak stabil sejak minggu lalu di tengah tekanan ekonomi global, terutama yang bersumber dari ketegangan antara Presiden Trump dan The Fed.

"Secara keseluruhan, rupiah stabil sesuai mekanisme pasar. Pasar bergerak, baik secara supply dan demand. Kurs tetap terkendali berisar Rp 50 di atas pasar spotnya," jelasnya.

BI, sambung dia, pun akan tetap menjaga volatilitas rupiah tetap rendah. Saat ini, volatilitas rupiah berada di sekitar 7%, setelah sempat menembus kisaran 11%.

"Tapi Fed Fund Rate tahun depan diperkirakan 2 kali naik. Ketegangan perdagangan juga ada tanda-tanda arah ke lebih baik. Ini memberikan faktor positif aliran modal asing," tegasnya.



(dru) Next Article Waspadai Ketidakpastian, Bunga Acuan BI 7-Day RR Tetap di 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular