Semakin Malam, Harga Minyak Terperosok Makin Dalam

Muhamad Taufan, CNBC Indonesia
27 December 2018 18:39
Makin malam, harga minyak brent terperosok makin dalam
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia- Sore ini (27/12/2018) hingga pukul 18:00 WIB, harga minyak dunia terperosok semakin dalam. Harga minyak jenis lightsweet (WTI) amblas 1,58% ke level US$ 45,49/barel sedangkan jenis Brenttergerus 1,60% ke posisi US$ 53,60/barel sejak penutupan perdagangan hari Rabu (16/12/2018) kemarin.

Padahal harga minyak pada sesi kemarin ditutup dengan posisi menguat sebesar 8,67% (WTI) dan 7,92%. Lebih jauh lagi, sejak awal tahun 2018 hingga saat ini harga minyak jenis WTI sudah jeblok 25% sedangkan jenis Brent menyusut 25%.

Semakin Malam, Harga Minyak Terperosok Makin Dalam Foto: Grafik Harga Minyak Mentah (Tim Riset CNBC Indonesia)


Kekhawatiran akan melimpahnya supply minyak mentah sepertinya masih memberikan tekanan berat untuk harga komoditas ini. Berdasarkan berbagai sumber yang dihimpun oleh Tim Riset CNBC, produksi minyak mentah Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Rusia saat ini sudah hampir menyentuh rekor
tertingginya.

Bahkan pemerintah AS mengatakan bahwa pada akhir Desember mendatang, produksi minyak serpih AS akan naik menjadi lebih dari 8 juta barel per hari. Terlebih lagi, pada bulan September lalu, AS resmi menjadi 'raja minyak' dengan tingkat produksinya menjadi yang terbesar di dunia.

Sentimen juga datang dari Iran, yang kemarin memberikan pernyataan bahwa exportir minyak negeri persia tersebut tidak mengalami masalah untuk menjual minyak mentah hasil produksinya, seperti yang dilansir oleh Reuters. Sebagai informasi, pada Agustus lalu, AS menjatuhkan sanksi kepada Iran yang melarang negara-negara yang beraliansi dengan AS untuk membeli minyak Iran.

Meskipun diketahui bahwa pada awal bulan ini OPEC bersama Rusia telah bersepakat untuk menurunkan jumlah produksi sebesar 1,2 juta barel/hari pada Januari 2019 namun dampaknya masih diragukan oleh investor.

"Pasar membutuhkan bukti yang lebih nyata untuk memperbaiki perhitungan fundamental dan memberikan keseimbangan penawaran-permintaan sebelum harga minyak menyentuh titik terendah yang sebenarnya," ujar Margaret Yang, analis pasar CMC Markets.
(gus) Next Article Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular