Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Melesat 0,81%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 December 2018 09:41
Pada pukul 9:20 WIB, IHSG menguat 0,81% ke level 6.177,48.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali hari dnegan penguatan sebesar 0,75% ke level 6.173,52. Pada pukul 9:20 WIB, IHSG sudah memperlebar penguatannya menjadi 0,81% ke level 6.177,48.

Performa IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona hijau: indeks Nikkei naik 3,31%, indeks Shanghai naik 0,72%, indeks Hang Seng naik 0,7%, indeks Strait Times naik 1,6%, dan indeks Kospi naik 0,28%.

Angin segar dari Wall Street berhasil mendongkrak kinerja bursa saham Benua Kuning. Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones ditutup melesat 4,98%, indeks S&P 500 melambung 4,95%, dan indeks Nasdaq terdongkrak 5,84%. Wall Street berhasil bangkit pasca terkoreksi selama 4 hari beruntun.

Saham-saham peritel gencar diburu investor seiring dengan musim liburan yang diharapkan akan mendongkrak penjualan secara signifikan. Saham-saham peritel yang diburu investor diantaranya: Walmart (5,03%), Target (5,54%), Amazon (9,45%), dan Alibaba (4,08%).

Tingginya minat investor dalam berburu instrumen berisiko membuat dolar AS menjadi dilepas dan rupiah pun mampu membukukan penguatan. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,03% di pasar spot ke level Rp 14.565/dolar AS.

Penguatan rupiah lantas semakin menambah kepercayaan diri investor untuk masuk ke pasar saham tanah air.

Dari kawasan regional, sejatinya situasi kurang mendukung untuk melakukan aksi beli di pasar saham. Pada pagi hari ini, laba bersih dari perusahaan-perusahaan industri di China diumumkan tumbuh sebesar 11,8% YoY hingga bulan November, melambat dari capaian hingga bulan Oktober yang sebesar 13,6% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.

Kemudian, risiko perlambatan ekonomi AS juga masih menghantui jalannya perdagangan. Kemarin, (26/12/2018), Richmond Manufacturing Index periode Desember diumumkan sebesar -8, jauh di bawah konsensus yang sebesar 16, seperti dilansir dari Forex Factory.

Data ini menunjukkan tingkat aktivitas manufaktur di wilayah Richmond. Angka di bawah 0 menunjukkan bahwa kondisinya memburuk dibandingkan periode sebelumnya.

Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi yang dijadwalkan di Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ank/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular