Analisis Teknikal

IHSG Sesi I Turun 0,53%, Tetapi Masih Ada Harapan Sesi II

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 December 2018 13:36
Trend jangka pendeknya, IHSG masih bergerak menyamping antara level 6.100 hingga 6.200.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan pada pekan terakhir tahun 2018 di bursa saham nampak kurang begitu ramai. Hingga akhir sesi I, nilai transaksi bursa hanya senilai Rp 3,3 triliun dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,53% berada di level 6.130. Pelaku pasar masih khawatir dampak dari government Shutdown yang sedang berlangsung di Amerika Serikat (AS).

IHSG masih tertinggal 3,5% jika dibandingkan dengan level penutupan tahun lalu di 6.355. Investor individu nampak beristirahat sejenak dari perdagangan bursa, sementara investor institusi di rasa masih perlu membelanjakan kas nya untuk mengangkat kinerja portofolio jelang penutupan 2018.

Pelemahan IHSG tersebut salah satunya didorong oleh aksi jual investor asing yang mencatatkan penjualan bersih Rp 101 miliar. Hingga akhir tahun, asing masih tercatat net sell Rp 51,3 triliun.

Sementara dari bursa utama Asia, Nikkei 225 mengalami penguatan hingga 1,23%, sedangkan Shanghai hanya terkoreksi 0,31% hingga siang ini. Potensi IHSG menipiskan pelemahan cukup terbuka karena tidak semua bursa utama Asia terkoreksi.

Pada Jumat (21/12/2018) minggu Lalu, IHSG sempat terkoreksi pada sesi I kemudian berhasil menguat pada sesi II. Mampukah IHSG memperbaiki ketertinggalan nya tersebut? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisisnya secara teknikal, berikut analisisnya:
Bursa Saham Nampak Lebih Sepi, IHSG Sementara Minus 0,53%Sumber: Refinitiv
Secara teknikal, potensi IHSG menipiskan pelemahan cukup terbuka. pola doji yang terbentuk menunjukkan IHSG tidak bearish secara intraday, namun demikian cenderung berkonsolidasi terhadap arah pergerakan selanjutnya.

Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak tepat di garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), yang menunjukkan masih cenderung bergerak variatif.

Melihat trend jangka pendeknya, IHSG masih bergerak menyamping antara level 6.100 hingga 6.200. 

TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular