Darmin: Defisit Transaksi Berjalan 2018 Memang Agak Tinggi

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
21 December 2018 10:44
Defisit transaksi berjalan alias CAD diproyeksi berada di atas 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) memang cukup tinggi.
Foto: Menko Perekonomian Darmin Nasution (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit transaksi berjalan alias Current Account Deficit (CAD) diproyeksi berada di atas 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) memang cukup tinggi. Bahkan tingginya CAD tersebut juga diakui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

"Secara kumulatif mungkn memang sepertinya [berada di atas 3%]. Tidak apa-apa, tapi artinya itu agak tinggi. Tapi tinggi sekali juga tidak. Karena 2014-2015 lebih tinggi," ungkap Darmin di Kantornya, Jumat (21/12/2018).

Namun Darmin menggarisbawahi, jangan melihat dari sebuah angka defisit transaksi berjalan saja. Namun harus berbarengan dengan transaksi modal dan keuangan.

"Sekarang surplus transaksi modal dan keuangan sudah cukup besar. Sehingga memang masih negatif totalnya tapi sudah kecil," kata Darmin.

Proyeksi CAD di sekitar 3% disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di kantor pusat BI, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

"Jangan terlalu kaget [defisit transaksi berjalan] nanti di Kuartal IV itu di atas 3%," kata Perry.

Darmin: Defisit Transaksi Berjalan 2018 Memang Agak TinggiFoto: Menko Perekonomian Darmin Nasution (Humas Kemenko Perekonomian)


Proyeksi tersebut tak lepas defisit neraca perdagangan pada November 2018 yang jatuh hingga US$ 2,05 miliar. Lonjakan impor, tak mampu diimbangi dengan kinerja ekspor secara keseluruhan.

Namun, Perry melihat defisit transaksi berjalan yang menembus level 3% masih cukup sehat, apalagi untuk ukuran negara seperti Indonesia.

"Karena ada kenaikan impor yang produktif di bahan baku dan bahan modal, dan itu sebabkan defisit trade US$ 2 miliar," katanya.

"CAD yang sekarang ini, dalam kondisi Indonesia, masih baik untuk indoneisa. Apalagi kompoisisi impornya adalah produktif," jelasnya.

Dengan demikian, maka bank sentral memperkirakan defisit transaksi berjalan sepanjang tahun ini bisa berada di sekitar 3% dari produk domestik bruto.



(dru/dru) Next Article Di Tengah Pandemi, BI Proyeksi CAD 2020 Dibawah 2% PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular