Diam-diam Arab Pangkas Minyak Lebih Banyak dari Rencana OPEC

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
20 December 2018 18:50
Arab Saudi diam-diam pangkas minyak lebih banyak ketimbang rencana OPEC
Foto: REUTERS/Heinz-Peter Bader
Jakarta, CNBC Indonesia- Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC / Organisation of the Petroleum Exporting Countries) dilaporkan berencana merilis tabel yang merinci kuota pemotongan pasokan sukarela di antara anggota dan sekutunya, dilansir dari laporan Reuters pada Kamis (20/12/2018).

Pemangkasan lebih besar sebagai upaya untuk menahan terus merosotnya harga minyak dunia, yang sentuh rekor penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.



Pada Kamis, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo memuji Arab Saudi, menurut surat yang dilihat oleh Reuters, tercantum bahwa pemimpin de facto kelompok itu akan memangkas produksi jauh di atas kesepakatan output yang disepakati awal bulan ini.

 Barkindo mengatakan untuk mencapai pemotongan yang diusulkan 1,2 juta barel per hari (bph), pengurangan efektif untuk negara-negara anggota akan berkisar 3,02%. Itu lebih tinggi dari yang semula dibahas 2,5% yang dibahas awal bulan ini.



Kejatuhan minyak mentah

Pada awal Desember, OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, setuju untuk mengekang produksi 1,2 juta bph. Itu setara dengan lebih dari 1% permintaan global, dalam upaya untuk menguras tangki dan menaikkan harga.



Namun, rencana pemotongan ini ternyata gagal menghentikan jatuhnya harga minyak. Sejak naik ke nilai tertinggi dalam 4 tahun pada awal Oktober, minyak mentah berjangka telah jatuh lebih dari sepertiga nilainya. Gelombang penjualan berat terbaru datang pada saat pasar energi serta ekonomi global dicengkeram oleh faktor-faktor bearish.

Tingginya kekhawatiran kelebihan pasokan, laporan persediaan pembengkakan, perkiraan rekor output Amerika Serikat (AS) dan Rusia dan meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi telah menekan harga minyak per barel. 

Patokan internasional minyak mentah Brent diperdagangkan pada sekitar US$55,43 (Rp 801.517 rupiah) pada Kamis, turun sekitar 3%, sementara US West Texas Intermediate (WTI) berdiri di sekitar US$46,56, lebih dari 3,3% lebih rendah.
(gus) Next Article Top! Arab Saudi Siap Pangkas Produksi, Harga Minyak Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular