
Pengembang Resort Jual Saham IPO Rp 102-Rp 110/unit
Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 December 2018 17:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Berencana mengembangkan tiga resort di kawasan pariwisata premium Indonesia, PT Nusantara Properti Indonesia akan menggaet dana melalui pasar modal. Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 2 miliar atau setara dengan 25% sahamnya ke publik.
Direktur Utama Nusantara Properti Gede Putu Adnawa mengatakan akan mengembangkan tiga resort baru di wilayah Kalimantan Utara, Kepulauan Selayar dan Pulau Rote. Pengembangan resort tersebut memakan nilai investasi yang besar sehingga perusahaan memilih untuk menggaet dana dari pasar modal.
"Resort pada umumnya dibangun dengan view pantainya, ada alamnya. Hotel di perkotaan. Ketiga properti yang akan didevelop di pantai. Makanya kami kembangkan resort. Kalau ini berkembang lebih lanjut dan bisa bangun building hotel, kami mau kembangan," kata Gede di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (20/12).
Saham ini akan dilepas dengan harga Rp 102-Rp 110/ saham, dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana segar senilai Rp 204 miliar-Rp 220 miliar.
Penggunaannya sebesar 80% akan disetorkan kepada anak usahanya sebagai peningkatan penyertaan modal yang nantinya akan digunakan untuk biaya pengembangan resort. Sementara 20% lainnya akan digunakan biaya renovasi resort oleh anak usaha lainnya dan pembayaran utang.
Kebutuhan pembangunan dan renovasi tiga resort tersebut disebutkan akan memakan dana senilai Rp 180 miliar, yang seluruhnya akan berasal dari dana hasil IPO dan kas internal perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga akan melunasi seluruh utang dari anak usaha dengan outstanding mencapai Rp 20,46 miliar yang paling lama masih akan jatuh tempo pada 2022 nanti. Kekurangan dari dana pelunasan ini akan dibayarkan dari kas internal perusahaan.
Direktur Independen perusahaan Dessy Christian mengatakan pembangunan di tiga resort ini akan dimulai awal tahun depan. Untuk resort di Pulau Rote ditargetkan bisa beroperasi pada awal 2021 dan resort di Pulau Selayar diperkirakan pada pertengahan 2021 sudah dapat dioperasikan.
"Kalau untuk di Kalimantan Utara masih dalam proses karena itu kawasannya dekat pertambangan batu bara jadi masih ada perbincangan," jelas dia.
(hps/hps) Next Article Baru Listing, Saham TFAS Melejit 53%
Direktur Utama Nusantara Properti Gede Putu Adnawa mengatakan akan mengembangkan tiga resort baru di wilayah Kalimantan Utara, Kepulauan Selayar dan Pulau Rote. Pengembangan resort tersebut memakan nilai investasi yang besar sehingga perusahaan memilih untuk menggaet dana dari pasar modal.
"Resort pada umumnya dibangun dengan view pantainya, ada alamnya. Hotel di perkotaan. Ketiga properti yang akan didevelop di pantai. Makanya kami kembangkan resort. Kalau ini berkembang lebih lanjut dan bisa bangun building hotel, kami mau kembangan," kata Gede di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (20/12).
Penggunaannya sebesar 80% akan disetorkan kepada anak usahanya sebagai peningkatan penyertaan modal yang nantinya akan digunakan untuk biaya pengembangan resort. Sementara 20% lainnya akan digunakan biaya renovasi resort oleh anak usaha lainnya dan pembayaran utang.
Kebutuhan pembangunan dan renovasi tiga resort tersebut disebutkan akan memakan dana senilai Rp 180 miliar, yang seluruhnya akan berasal dari dana hasil IPO dan kas internal perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga akan melunasi seluruh utang dari anak usaha dengan outstanding mencapai Rp 20,46 miliar yang paling lama masih akan jatuh tempo pada 2022 nanti. Kekurangan dari dana pelunasan ini akan dibayarkan dari kas internal perusahaan.
Direktur Independen perusahaan Dessy Christian mengatakan pembangunan di tiga resort ini akan dimulai awal tahun depan. Untuk resort di Pulau Rote ditargetkan bisa beroperasi pada awal 2021 dan resort di Pulau Selayar diperkirakan pada pertengahan 2021 sudah dapat dioperasikan.
"Kalau untuk di Kalimantan Utara masih dalam proses karena itu kawasannya dekat pertambangan batu bara jadi masih ada perbincangan," jelas dia.
(hps/hps) Next Article Baru Listing, Saham TFAS Melejit 53%
Most Popular