
Internasional
Akhirnya The Fed Naikkan Suku Bunga!
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 December 2018 07:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Rabu (19/12/2018), menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) namun menurunkan proyeksi kenaikan bunganya di masa depan.
Sebagaimana yang telah diperkirakan pasar sebelumnya, bank sentral menaikkan kisaran target suku bunganya menjadi 2,25%-2,5%. Ini adalah kenaikan keempat kalinya tahun ini dan yang kesembilan sejak bank sentral mulai melakukan normalisasi suku bunganya di Desember 2015.
Kenaikan tersebut terjadi meskipun Presiden AS Donald Trump berulang kali mengatakan menolak kenaikan suku bunga acuan. Pada hari Senin, ia menulis di akun Twitter-nya bahwa luar biasa The Fed masih mempertimbangkan untuk kembali menaikkan suku bunga.
Meski begitu, para pejabat bank sentral kini memperkirakan hanya ada dua kali kenaikan bunga acuan tahun depan, lebih sedikit dari tiga kali yang diperkirakan sebelumnya. Namun, proyeksi tersebut tetap saja lebih banyak dari perkiraan pasar bahwa tidak akan ada lagi kenaikan di tahun depan, CNBC International melaporkan.
Bahasa yang digunakan bank sental dalam pernyataannya tidak seluruhnya dovish atau melunak dalam hal proyeksi suku bunganya. Komite masih memasukkan pernyataan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut masihlah sesuai meskipun bank sentral sedikit memperhalus gaya bahasanya.
"Komite menilai bahwa beberapa kenaikan kisaran target suku bunga secara bertahap akan konsisten dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang mendekati sasaran Komite sebesar 2% dalam jangka menengah," menurut pernyataan tersebut.
Perubahan dari pernyataan setelah pertemuan November hanya terjadi di beberapa bagian, yaitu menambahkan kata "beberapa" untuk menjelaskan laju pergerakan suku bunga di masa depan dan mengatakan bank sentral sekarang "menilai" kenaikan suku bunga sesuai sementara pernyataan November mengatakan "memperkirakan".
Selain menunggu kepastian kisaran suku bunga, investor juga menanti arah kebijakan The Fed di kemudian hari. Sebelum pertemuan bulan Desember, Federal Open Market Committee (FOMC) telah mengindikasikan akan ada tiga kenaikan di 2019 dan kemungkinan satu lagi di 2020.
"Meskipun ini adalah kenaikan yang dovish dibandingkan stance The Fed sebelumnya, ini tidak selunak yang mungkin beberapa pelaku pasar inginkan," kata Charlie Ripley, senior investment strategist di Allianz Investment Management.
"Mungkin ini akan menjadi langkah sulit bagi The Fed untuk sepenuhnya menghapus beberapa proyeksi kenaikan di 2019, namun saya kira mereka mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka akan tetap bergantung pada data di 2019," tambahnya.
Salah satu tanda melunaknya bank sentral AS ini adalah pernyataan FOMC yang akan "terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global dan menilai dampaknya terhadap proyeksi ekonomi."
(prm/prm) Next Article Meski Dikritik Trump, The Fed Isyaratkan Tetap Hawkish
Sebagaimana yang telah diperkirakan pasar sebelumnya, bank sentral menaikkan kisaran target suku bunganya menjadi 2,25%-2,5%. Ini adalah kenaikan keempat kalinya tahun ini dan yang kesembilan sejak bank sentral mulai melakukan normalisasi suku bunganya di Desember 2015.
Kenaikan tersebut terjadi meskipun Presiden AS Donald Trump berulang kali mengatakan menolak kenaikan suku bunga acuan. Pada hari Senin, ia menulis di akun Twitter-nya bahwa luar biasa The Fed masih mempertimbangkan untuk kembali menaikkan suku bunga.
Bahasa yang digunakan bank sental dalam pernyataannya tidak seluruhnya dovish atau melunak dalam hal proyeksi suku bunganya. Komite masih memasukkan pernyataan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut masihlah sesuai meskipun bank sentral sedikit memperhalus gaya bahasanya.
"Komite menilai bahwa beberapa kenaikan kisaran target suku bunga secara bertahap akan konsisten dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang mendekati sasaran Komite sebesar 2% dalam jangka menengah," menurut pernyataan tersebut.
![]() |
Perubahan dari pernyataan setelah pertemuan November hanya terjadi di beberapa bagian, yaitu menambahkan kata "beberapa" untuk menjelaskan laju pergerakan suku bunga di masa depan dan mengatakan bank sentral sekarang "menilai" kenaikan suku bunga sesuai sementara pernyataan November mengatakan "memperkirakan".
Selain menunggu kepastian kisaran suku bunga, investor juga menanti arah kebijakan The Fed di kemudian hari. Sebelum pertemuan bulan Desember, Federal Open Market Committee (FOMC) telah mengindikasikan akan ada tiga kenaikan di 2019 dan kemungkinan satu lagi di 2020.
"Meskipun ini adalah kenaikan yang dovish dibandingkan stance The Fed sebelumnya, ini tidak selunak yang mungkin beberapa pelaku pasar inginkan," kata Charlie Ripley, senior investment strategist di Allianz Investment Management.
"Mungkin ini akan menjadi langkah sulit bagi The Fed untuk sepenuhnya menghapus beberapa proyeksi kenaikan di 2019, namun saya kira mereka mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka akan tetap bergantung pada data di 2019," tambahnya.
Salah satu tanda melunaknya bank sentral AS ini adalah pernyataan FOMC yang akan "terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global dan menilai dampaknya terhadap proyeksi ekonomi."
(prm/prm) Next Article Meski Dikritik Trump, The Fed Isyaratkan Tetap Hawkish
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular