OJK: Kucuran Kredit Perbankan Loyo di November 2018

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
19 December 2018 17:41
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang intermediasi perbankan terus membaik.
Foto: OJK menggelar jumpa pers tutup tahun 2018 di Kantor OJK (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang intermediasi perbankan terus membaik walaupun pada November 2018 menurun dari bulan sebelumnya. Kucuran kredit sampai akhir November 2018 sudah mencapai 12,05% sementara di Oktober 2018 kemarin sempat menyentuh 13,5%.

"Perkembangan positif terlihat, di mana akhir November 2018 kredit bank tumbuh 12,05%. Biasanya akhir tahun naik," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers akhir tahun OJK di Gedung OJK, Rabu (19/12/2018).

Wimboh memproyeksikan kredit bank masih akan tumbuh dalam posisi 11-13% sepanjang 2018. Dijelaskan Wimboh, kredit bank ternyata terpengaruh nilai tukar rupiah. Pasalnya kredit yang banyak disalurkan adalah denominasi valas.

"Begitu nilai tukar sampai Rp 15.000/US$ itu kan otomatis dikonversi rupiah. Sekarang di November 2018 nilai tukar Rp 14.000/US$ itu menjadi lebih rendah-lah dalam ekuivalen rupiah untuk Desember," kata Wimboh.

Sementara Wimboh menggarisbawahi ada beberapa catatan di 2018 ini.

OJK: Kucuran Kredit Perbankan Mulai MembaikFoto: OJK menggelar jumpa pers tutup tahun 2018 di Kantor OJK (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)


Di antaranya, normalisasi kebijakan moneter AS hingga perang dagang yang memang mengganggu kondisi likuiditas dan memunculkan gejolak di eksternal.

"Sehingga ada beberapa hal yang memang volatilita-nya di luar ekspektasi di pasar," tutur Wimboh.

Dari catatan Wimboh secara keseluruhan, kondisi jasa keuangan Indonesia cukup stabil. Seperti di pasar modal yang masih mencatatkan net buy Rp 6,2 triliun.

"Penghimpunan dana korporasi, khususnya surat utang sampai 17 Desember terdapat Rp 162,3 triliun," tutur Wimboh.

Emiten baru, sambung Wimboh juga mencapai rekor tertinggi di mana mencapai 59 emiten yang melantai di bursa efek.



(dru/dru) Next Article OJK: 2018, Likuiditas Ketat Namun Tetap Terjaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular