Rupiah Perkasa, IHSG Malah Melemah Tipis 0,12%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 December 2018 16:46
Penguatan Rupiah Tak Mampu Berbicara Banyak
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sejatinya, ada sentimen positif bagi pasar saham tanah air yakni penguatan nilai tukar rupiah. Hingga akhir perdagangan, rupiah menguat 0,51% di pasar spot ke level Rp 14.495/dolar AS.

Penguatan rupiah salah satunya dipicu oleh penurunan harga minyak mentah dunia. Hingga sore hari, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 turun 1,62% ke level US$ 49,07/barel. Sementara itu, minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 melemah 1,64% ke level US$ 58,63/barel.

Harga si emas hitam anjlok merespons data cadangan minyak AS di Cushing (Oklahoma) yang naik lebih dari 1 juta barel dalam periode 11-14 juta Desember, mengutip Genscape. Kemudian, US Energy Information Administration (EIA) juga melaporkan bahwa produksi dari tujuh lapangan utama minyak serpih (shale oil) di Negeri Paman Sam diekspektasikan menembus angka 8 juta barel/hari pada akhir tahun ini, seperti dilansir dari Reuters.

Anjloknya harga minyak mentah dunia lantas memberikan harapan bahwa defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) bisa diredam pada kuartal terakhir tahun ini.

Namun sayang, derasnya sentimen negatif yang ada membuat IHSG tetap harus mengakhiri hari di zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular