
Rupiah Perkasa, IHSG Malah Melemah Tipis 0,12%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 December 2018 16:46

Berbicara mengenai perang dagang AS-China, konflik ini nampaknya belum akan selesai dalam waktu dekat. Berpidato dalam peringatan 40 tahun dari "reform and opening up”, Presiden China Xi Jinping mengatakan tidak ada pihak manapun yang bisa mendikte arah kebijakan China.
“Tidak ada pihak yang berada dalam posisi untuk mendikte warga negara China terkait apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan,” tegas Xi, seperti dikutip dari CNBC International.
Ia menegaskan bahwa China harus tetap berada dalam jalur reformasi yang sedang dijalaninya sekarang.
“Kami akan dengan tegas mereformasi apa yang seharusnya dan bisa direformasi, dan tidak mengubah (kebijakan) yang memang sudah seharusnya dan tidak bisa direformasi,” lanjut Xi.
Memang, Xi tak secara gamblang menyebut nama AS di dalam pidatonya. Namun tetap saja, siapa lagi yang disasar oleh Xi kalau bukan musuh bebuyutannya tersebut.
Sebagai informasi, 18 Desember merupakan peringatan dari keberhasilan pemimpin China terdahulu Deng Xiaoping dalam merestrukturisasi ekonomi China. Hal ini dilakukannya dengan mengizinkan pihak individu untuk mempunyai kepemilikan dalam berbagai industri dan membuka akses bagi perusahaan asing terhadap perekonomian China.
Dengan sikap Xi yang keras tersebut, peluang tercapainya damai dagang dengan AS secara permanen menjadi memudar. (ank/ank)
“Tidak ada pihak yang berada dalam posisi untuk mendikte warga negara China terkait apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan,” tegas Xi, seperti dikutip dari CNBC International.
Ia menegaskan bahwa China harus tetap berada dalam jalur reformasi yang sedang dijalaninya sekarang.
Memang, Xi tak secara gamblang menyebut nama AS di dalam pidatonya. Namun tetap saja, siapa lagi yang disasar oleh Xi kalau bukan musuh bebuyutannya tersebut.
Sebagai informasi, 18 Desember merupakan peringatan dari keberhasilan pemimpin China terdahulu Deng Xiaoping dalam merestrukturisasi ekonomi China. Hal ini dilakukannya dengan mengizinkan pihak individu untuk mempunyai kepemilikan dalam berbagai industri dan membuka akses bagi perusahaan asing terhadap perekonomian China.
Dengan sikap Xi yang keras tersebut, peluang tercapainya damai dagang dengan AS secara permanen menjadi memudar. (ank/ank)
Pages
Most Popular