AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Ditutup di Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 December 2018 18:50
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan pertama di pekan ini.
Foto: Pria melihat papan kutipan saham di luar broker di Tokyo, Jepang, 5 Desember 2018. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan pertama di pekan ini: indeks Nikkei naik 0,62%, indeks Shanghai naik 0,16%, indeks Strait Times naik 1,21%, dan indeks Kospi naik 0,08%.

Hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan membangkitkan optimsime investor untuk berburu instrumen berisiko seperti saham. Pada hari Jumat (14/12/2018), Kementerian Keuangan China mengumumkan bahwa bea masuk tambahan yang dibebankan bagi mobil-mobil pabrikan AS akan dihapuskan selama 3 bulan, terhitung mulai 1 Januari 2019.

Sebagai informasi, pada tahun ini China sejatinya telah memangkas bea masuk bagi mobil-mobil yang diimpor disana menjadi 15%, dari yang sebelumnya 25%. Namun, sebagai balasan dari pengenaan bea masuk oleh AS, China memberikan tambahan bea masuk sebesar 25% bagi mobil-mobil pabrikan AS sehingga totalnya menjadi 40%. Saat ini, AS mengenakan bea masuk sebesar 27,5% saja bagi mobil-mobil pabrikan China.

Sejauh ini, data ekonomi dari kedua negara, terutama China, sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang. Jika perang dagang bisa segera diselesaikan sepenuhnya, laju perekonomian AS, China, dan dunia bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.

Sentimen damai dagang AS-China berhasil mengalihkan investor dari rilis data ekonomi yang negatif. Pada pagi hari ini, ekspor non-minyak Singapura periode November diumumkan terkontraksi sebesar 4,2% MoM, jauh lebih buruk dibandingkan konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,6% MoM, seperti dilansir dari Trading Economics.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ank/ank) Next Article Top! Awal Tahun Bursa Asia Hijau, Tanda akan Bangkitkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular