
Damai Dagang AS-China, Bursa Hong Kong Naik Tipis
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
17 December 2018 13:04

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong naik tipis pada penutupan jeda siang Senin (17/12/2018) karena sentimen positif dari damai dagang Amerika Serikat (AS)-China dan investor menunggu hasil pertemuan kunci Federal Reserve pada akhir pekan ini.
Indeks Hang Seng naik tipis 7,60 poin menjadi 26.102,39 pada jeda siang.
Pelaku pasar mengapresiasi perkembangan perang dagang AS-China yang kian positif saja. Kementerian Keuangan China pada hari Jumat (14/12/2018) mengumumkan bahwa bea masuk tambahan yang dibebankan bagi mobil-mobil pabrikan AS akan dihapuskan selama 3 bulan, terhitung mulai 1 Januari 2019.
Sebagai informasi, pada tahun ini China sejatinya telah memangkas bea masuk bagi mobil-mobil yang diimpor disana menjadi 15%, dari yang sebelumnya 25%.
Namun, sebagai balasan dari pengenaan bea masuk oleh AS, China memberikan tambahan bea masuk sebesar 25% bagi mobil-mobil pabrikan AS sehingga totalnya menjadi 40%.
Saat ini, AS mengenakan bea masuk sebesar 27,5% saja bagi mobil-mobil pabrikan China. Sejauh ini, data ekonomi dari kedua negara, terutama China, sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang.
Jika perang dagang bisa segera diselesaikan sepenuhnya, laju perekonomian AS, China, dan dunia bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Hal ini pada akhirnya membuat investor berani untuk melakukan aksi beli atas instrumen berisiko seperti saham.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Indeks Hang Seng naik tipis 7,60 poin menjadi 26.102,39 pada jeda siang.
Pelaku pasar mengapresiasi perkembangan perang dagang AS-China yang kian positif saja. Kementerian Keuangan China pada hari Jumat (14/12/2018) mengumumkan bahwa bea masuk tambahan yang dibebankan bagi mobil-mobil pabrikan AS akan dihapuskan selama 3 bulan, terhitung mulai 1 Januari 2019.
Saat ini, AS mengenakan bea masuk sebesar 27,5% saja bagi mobil-mobil pabrikan China. Sejauh ini, data ekonomi dari kedua negara, terutama China, sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang.
Jika perang dagang bisa segera diselesaikan sepenuhnya, laju perekonomian AS, China, dan dunia bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Hal ini pada akhirnya membuat investor berani untuk melakukan aksi beli atas instrumen berisiko seperti saham.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Most Popular