Investor Asing Masih Sibuk Jualan, IHSG Bisa Menguat 0,52%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 December 2018 12:47
Investor Asing Tarik Dana Rp 436,4 miliar
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Gencarnya aksi jual investor asing tak membuat IHSG terjun ke zona merah. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 436,4 miliar.

Lima besar saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 129,7 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 46,4 miliar), PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 42,6 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 40,9 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 37,4 miliar).

Pelemahan rupiah merupakan salah satu faktor yang memicu aksi jual investor asing. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,03% di pasar spot ke level Rp 14.600/dolar AS. Di satu sisi, aura damai dagang membuat pelaku pasar saham berbunga-bunga.

Namun ternyata, hal ini membawa dampak negatif bagi rupiah. Aura damai dagang membuat harga minyak mentah menguat cukup signifikan. Hingga tengah hari, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 melejit 1,2% ke level US$ 52,27/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 1,06% ke level US$ 60,84/barel.

Ketika AS dan China bisa mengakhiri perang dagang yang berkecamuk sepanjang tahun ini, maka arus perdagangan internasional bisa kembali pulih. Akibatnya, permintaan minyak mentah yang merupakan sumber energi utama juga akan ikut naik.

Bagi Indonesia yang merupakan negara net importir minyak, kenaikan harga tentu menjadi berita buruk. Pada kuartal-II dan III, Current Account Deficit (CAD) membengkak di atas 3% dari PDB, seiring dengan besarnya defisit dagang di pos minyak dan gas. Jika harga minyak terus saja naik, besar kemungkinan CAD pada kuartal-IV akan kembali tertekan.

Investor mengantisipasinya dengan melepas mata uang Garuda.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular