
Hati-hati, Penguatan Rupiah Semakin Tipis!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 December 2018 09:18

Risiko kedua adalah dari Inggris. Posisi Perdana Menteri Theresa May kian terjepit, karena diambang tuntutan mosi tidak percaya.
Mengutip BBC, beberapa sumber mengungkapkan bahwa ambang batas 48 suara mosi tidak percaya dari Partai Konservatif sudah terpenuhi. Artinya, May bisa terguling kapan saja.
Ini membuat proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) kian rumit. Apalagi Brussel menegaskan bahwa pintu negosiasi ulang sudah tertutup rapat.
"Tidak ada ruang atau apa pun untuk renegosiasi. Namun tentu ada ruang untuk memberikan klarifikasi dan interpretasi tanpa membuka kembali kesepakatan yang ada. Kesepakatan yang sudah dicapai adalah yang terbaik, satu-satunya opsi yang tersedia," tegas Jean-Claude Juncker, Presiden Uni Eropa, mengutip Reuters.
Proses Brexit yang runyam dan berliku ini bisa membuat investor cemas. Kecemasan ini bisa berujung pada pelarian ke aset-aset yang dianggap aman (safe haven) seperti dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Mengutip BBC, beberapa sumber mengungkapkan bahwa ambang batas 48 suara mosi tidak percaya dari Partai Konservatif sudah terpenuhi. Artinya, May bisa terguling kapan saja.
Ini membuat proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) kian rumit. Apalagi Brussel menegaskan bahwa pintu negosiasi ulang sudah tertutup rapat.
Proses Brexit yang runyam dan berliku ini bisa membuat investor cemas. Kecemasan ini bisa berujung pada pelarian ke aset-aset yang dianggap aman (safe haven) seperti dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular