
Wall Street Masih Bikin Investor Berdebar-debar
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 December 2018 06:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari Selasa (11/12/2018) setelah bergerak bak roller coaster sepanjang sesi perdagangan.
Dow Jones Industrial Average melemah 53,02 poin atau 0,22% ke posisi 24.370,24 setelah sempat membukukan kenaikan 368 poin di level tertingginya dan jatuh hingga 202 poin di posisi terendah.
S&P 500 turun tipis 0,04% menjadi 2.636,78 sementara Nasdaq Composite menguat 0,16% dan ditutup di level 7.031,83.
Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) itu sempat menguat lebih dari 1% menyusul tanda-tanda membaiknya hubungan dagang AS dan China.
Bloomberg News melaporkan bahwa China memulai upaya memotong bea impor terhadap kendaraan buatan AS menjadi 15% dari 40% saat ini, dikutip dari CNBC International. Usulan itu telah diajukan kepada Kabinet China dan akan ditinjau dalam beberapa hari ke depan, menurut laporan tersebut.
Seorang pejabat AS kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa China mengindikasikan akan memotong tarif masuk itu namun Washington akan menunggu dokumen dan jadwal formal terlebih dahulu.
Presiden AS Donald Trump juga berkicau bahwa pemerintahannya melakukan pembicaraan yang sangat produktif dengan China dan menambahkan akan ada pengumuman penting dalam waktu dekat.
Saham Ford Motor, General Motors, dan Fiat Chrysler ditutup di zona hijau.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Liu He dilaporkan mengatakan ia telah berbicara dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang Robert Lighthizer hari Selasa untuk menurunkan ketegangan perang dagang global.
Namun, sentimen positif itu memudar setelah The Washington Post mengabarkan bahwa AS akan mengutuk China atas tindakan peretasan dan spionase ekonomi yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi jalan damai kedua negara.
Saham-saham kembali melemah hari Selasa setelah perdebatan sengit antara Trump dan pemimpin Partai Demokrat mengenai keamanan perbatasan. Sang presiden mengancam akan menutup pemerintahan bila dana tambahan tidak dikucurkan untuk pembangunan tembok pembatas antara AS dan Meksiko.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average melemah 53,02 poin atau 0,22% ke posisi 24.370,24 setelah sempat membukukan kenaikan 368 poin di level tertingginya dan jatuh hingga 202 poin di posisi terendah.
S&P 500 turun tipis 0,04% menjadi 2.636,78 sementara Nasdaq Composite menguat 0,16% dan ditutup di level 7.031,83.
Bloomberg News melaporkan bahwa China memulai upaya memotong bea impor terhadap kendaraan buatan AS menjadi 15% dari 40% saat ini, dikutip dari CNBC International. Usulan itu telah diajukan kepada Kabinet China dan akan ditinjau dalam beberapa hari ke depan, menurut laporan tersebut.
Seorang pejabat AS kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa China mengindikasikan akan memotong tarif masuk itu namun Washington akan menunggu dokumen dan jadwal formal terlebih dahulu.
Presiden AS Donald Trump juga berkicau bahwa pemerintahannya melakukan pembicaraan yang sangat produktif dengan China dan menambahkan akan ada pengumuman penting dalam waktu dekat.
Saham Ford Motor, General Motors, dan Fiat Chrysler ditutup di zona hijau.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Liu He dilaporkan mengatakan ia telah berbicara dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang Robert Lighthizer hari Selasa untuk menurunkan ketegangan perang dagang global.
Namun, sentimen positif itu memudar setelah The Washington Post mengabarkan bahwa AS akan mengutuk China atas tindakan peretasan dan spionase ekonomi yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi jalan damai kedua negara.
Saham-saham kembali melemah hari Selasa setelah perdebatan sengit antara Trump dan pemimpin Partai Demokrat mengenai keamanan perbatasan. Sang presiden mengancam akan menutup pemerintahan bila dana tambahan tidak dikucurkan untuk pembangunan tembok pembatas antara AS dan Meksiko.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular