Internasional

Ketika Janet Yellen Khawatir Krisis Keuangan Muncul Lagi

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
11 December 2018 20:24
Janet Yellen merasa khawatir akan ada krisis keuangan lagi.
Foto: Janet Yellen (Reuters)
New York, CNBC Indonesia - Eks Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), Janet Yellen, merasa khawatir akan ada krisis keuangan lagi. Hal ini dikarenakan regulator perbankan telah melihat otoritasnya berkurang untuk mengatasi kepanikan dan karena dorongan saat ini untuk melakukan deregulasi.

"Saya pikir segalanya telah membaik, kemudian saya pikir ada sebuah lubang raksasa dalam sistem," kata Yellen, dalam diskusi yang dimoderatori oleh Kolumnis New York Times, Paul Krugman di New York seperti dilansir CNBC International, Selasa (11/12/2018).

"Alat-alat yang tersedia untuk menangani masalah yang muncul tidak bagus di AS."

Ketika Janet Yellen Khawatir Krisis Keuangan Muncul LagiFoto: Janet Yellen (Reuters)


Yellen mengungkapkan, leverage loan harus menjadi area yang diperhatikan. Ini disebutkan juga oleh pimpinan The Fed saat ini.

Leverage Loan merupakan jenis pinjaman yang diberikan kepada perusahaan atau perorangan yang sudah memiliki utang dalam jumlah besar dan atau riwayat kredit yang buruk.

Yellen melanjutkan, regulator hanya dapat mengatasi masalah tersebut di individual bank, tak bisa di seluruh sistem keuangan.

Mantan Wanita Terkuat di AS ini juga mengatakan masih ada peraturan yang belum diselesaikan. "Saya tak yakin kami sedang mengerjakan hal-hal itu dengan cara yang seharusnya. Dan kemudian ada lubang, dan dorongan kebijakan. Jadi saya khawatir bahwa kami bisa mengalami krisis keuangan lain," tegas Yellen.

Setelah krisis keuangan sebelumnya berlalu, beberapa badan pengatur agensi kewenangannya diperluas, tapi kemampuan Fed untuk meminjamkan kepada perusahaan individu saat krisis justru dibatasi.

Bunga Tetap Rendah

Yellan tak mau mengomentari situasi keuangan atau ekonomi saat ini kecuali mengatakan suku bunga rendah. "Saya percaya mereka cenderung tetap lebih rendah daripada yang mereka miliki dalam beberapa dekade terakhir," katanya.

Biasanya, dalam resesi, jika The Fed memotong 5 percentage point, sementara tingkat normal suku bunga jangka pendek 3% maka ada lebih sedikit ruang untuk memotong bunga jangka pendek daripada yang pernah ada.

Membahas sejarah tanggapan The Fed terhadap krisis, Yellen mengatakan The Fed mungkin bisa melakukan lebih banyak pelonggaran kuantitatif tetapi ditahan sebagian oleh kritik publik terhadap program pembelian obligasi The Fed.

"Pada margin, saya pikir itu adalah sesuatu yang membuat orang khawatir tentang mendorong pembelian aset banyak."

(wed) Next Article Diam-Diam Ada Saham Bank Melesat 200%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular