
Dapat Kontrak Rakit Apple, Saham Sat Nusa Lanjut Menguat 12%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 December 2018 09:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Sat Nusa Persada Tbk (PTSN) terus melanjutkan reli pada perdagangan pagi ini. Mendapatkan kontrak menjadi perakit Apple tampaknya masih jadi katalis yang mendorong penguatan saham PTSN.
Saham PTSN pada 15 menit pertama perdagangan hari ini menguat 11,80% ke level Rp 900/saham. Volume perdagangan tercatat 2,73 juta saham senilai Rp 2,5 miliar.
Sat Nusa dalam keterbukaan informasi pekan lalu menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Namun perseroan belum menyebutkan nilai kontrak yang didapat dari perusahaan tersebut.
Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) membuat produk Apple yang dibuat di China dikenakan tarif tambahan jika di jual di AS. "Ini membuat perusahaan (Pegatron) hengkang dari China dan masuk ke Indonesia," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, dalam keterbukaan informasi yang disampaiakan, Senin (3/12/2018).
Bentuk kerjasama yang akan dilakukan kedua belah pihak yaitu, Satnusa akan merakit berbagai produk elektronik yang akan di ekspor ke AS.
Sebelumnya sudah tersiar kabar dari Nikkei Asian Review bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.
(hps) Next Article Untung Banyak, Investor Lepas Saham Sat Nusa & Ambruk 20%
Saham PTSN pada 15 menit pertama perdagangan hari ini menguat 11,80% ke level Rp 900/saham. Volume perdagangan tercatat 2,73 juta saham senilai Rp 2,5 miliar.
Sat Nusa dalam keterbukaan informasi pekan lalu menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Namun perseroan belum menyebutkan nilai kontrak yang didapat dari perusahaan tersebut.
Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) membuat produk Apple yang dibuat di China dikenakan tarif tambahan jika di jual di AS. "Ini membuat perusahaan (Pegatron) hengkang dari China dan masuk ke Indonesia," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, dalam keterbukaan informasi yang disampaiakan, Senin (3/12/2018).
Sebelumnya sudah tersiar kabar dari Nikkei Asian Review bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.
(hps) Next Article Untung Banyak, Investor Lepas Saham Sat Nusa & Ambruk 20%
Most Popular