Ditekan Luar-Dalam, IHSG Harus Rela Tinggalkan Level 6.100

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 December 2018 12:44
Data Cadangan Devisa Tak Mampu Lagi Berbicara Banyak
Foto: Muhammad Sabki
Sempat mengerek kinerja rupiah pada hari Jumat, rilis data cadangan devisa tak lagi mampu berbicara banyak pada hari ini. Hingga tengah hari, rupiah melemah 0,48% di pasar spot ke level Rp 14.535/dolar AS.

Pada hari Jumat, Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa per akhir bulan lalu sebesar US$ 117,2 miliar, naik US$ 2 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya US$ 115,2 miliar. Sebagai informasi, dalam 2 bulan terakhir cadangan devisa selalu membukukan kenaikan.

Laju rupiah pada hari ini terbebani oleh kenaikan harga minyak mentah dunia. Pada perdagangan hari Jumat, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 menguat 1,24% ke level US$ 52,13/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 2,68% ke level US$ 61,67/barel.

Kemudian pada hari ini, minyak WTI melemah tipis 0,13%, sementara brent naik 0,55%.

Harga minyak mentah menguat pasca negara-negara eksportir minyak dunia, baik OPEC maupun non-OPEC, menyepakati pemotongan produksi sebanyak 1,2 juta barel per hari. Rincinya adalah 15 negara OPEC sepakat memangkas produksi sebanyak 800 ribu barel per hari, sementara Rusia dan produsen minyak sekutu lainnya mengurangi produksi sebanyak 400 ribu barel per hari.

Melesatnya harga minyak mentah memunculkan kekhawatiran bahwa defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) masih akan tertekan pada kuartal-IV 2018. Sebelumnya pada kuartal-II dan III, CAD membengkak di atas 3% dari PDB, seiring dengan besarnya defisit dagang di pos minyak dan gas.

Kala CAD tertekan, rupiah menjadi kehilangan pijakan untuk menguat. Pelaku pasar sudah mulai ‘menghukum’ rupiah sedari hari ini.

Pada akhirnya, pelemahan rupiah membuat investor kian enggan untuk masuk ke pasar saham.

Seiring dengan pelemahan rupiah, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 290,8 miliar. 5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 126,9 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 30,5 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 27,1 miliar), PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 12,8 miliar), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (Rp 11,5 miliar). (ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular