
Analisis Teknikal
Babak I IHSG & Rupiah Babak Belur, Bagaimana Babak 2?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 December 2018 12:59

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri babak pertama dengan melemah 0,52% ke level 6.100. Pelemahan IHSG mengekor bursa saham Asia yang mayoritas turun lebih dari 1%.
Belum adanya sentimen positif di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi global yang bergejolak, membuat bursa Asia masih berkutat di zona merah. Nikkei 225 anjlok 2,52%, Shanghai tergelincir 1,29%, Kospi terpeleset 1,78% dan Hang Seng juga anjlok 2,69%.
Kekhawatiran tersebut tercermin dari indeks dolar (DXY) yang meningkat hingga level 97 pagi tadi. Rupiah pun siang ini terpantau mengalami koreksi. Hingga pukul 12:00, US$ 1 dibanderol Rp 14.550. Rupiah tertekan 1,11% dibandingkan posisi penutupan kemarin.
Akibatnya sektor keuangan yang memiliki bobot terbesar di IHSG tertekan 0,5% hingga penutupan siang ini. Tekanan di sektor tersebut juga diberikan oleh investor asing yang melakukan aksi jual di sektor tersebut.
Hingga sesi akhir sesi I investor asing tercatat jual bersih senilai Rp 326 miliar. BBNI dijual Rp 84 miliar, BMRI dijual Rp 77 miliar dan BBCA dijual Rp 65 miliar.
Sektor berbobot besar lainnya yang tertekan yaitu konsumer yang melemah 0,23%. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sore ini, yang berpotensi mempengaruhi pergerakan sektor tersebut.
Lalu, kemana arah IHSG pada sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Secara teknikal, IHSG membentuk grafik berpola doji. Pola tersebut bersifat netral dan tidak menggambarkan konsolidasi arah pergerakan selanjutnya. Namun demikian, pada transaksi babak selanjutnya, IHSG diperkirakan kemabali tertekan dengan pelemahan terbatas.
Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA), indeks bergerak tipis di bawah rerata garis harganya selama lima hari (MA5), hal ini menimbulkan asumsi bahwa indeks gabungan akan cenderung melemah dengan potensi mengakhiri perdagangan di zona merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Waspada, Esok IHSG Berpotensi Melemah
Belum adanya sentimen positif di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi global yang bergejolak, membuat bursa Asia masih berkutat di zona merah. Nikkei 225 anjlok 2,52%, Shanghai tergelincir 1,29%, Kospi terpeleset 1,78% dan Hang Seng juga anjlok 2,69%.
Kekhawatiran tersebut tercermin dari indeks dolar (DXY) yang meningkat hingga level 97 pagi tadi. Rupiah pun siang ini terpantau mengalami koreksi. Hingga pukul 12:00, US$ 1 dibanderol Rp 14.550. Rupiah tertekan 1,11% dibandingkan posisi penutupan kemarin.
Hingga sesi akhir sesi I investor asing tercatat jual bersih senilai Rp 326 miliar. BBNI dijual Rp 84 miliar, BMRI dijual Rp 77 miliar dan BBCA dijual Rp 65 miliar.
Sektor berbobot besar lainnya yang tertekan yaitu konsumer yang melemah 0,23%. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sore ini, yang berpotensi mempengaruhi pergerakan sektor tersebut.
Lalu, kemana arah IHSG pada sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
![]() |
Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA), indeks bergerak tipis di bawah rerata garis harganya selama lima hari (MA5), hal ini menimbulkan asumsi bahwa indeks gabungan akan cenderung melemah dengan potensi mengakhiri perdagangan di zona merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Waspada, Esok IHSG Berpotensi Melemah
Most Popular