
3 Hari Berturut-turut, Rupiah Jadi yang Terburuk di Asia!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 December 2018 09:03

Namun, pelemahan rupiah tak 100% disebabkan oleh faktor eksternal. Ada faktor dari dalam negeri yang membuat investor enggan memegang rupiah, yakni rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode November 2018.
Melansir Trading Economics, data ini akan dipublikasikan pada pukul 16:00 WIB.
RIlis data ini menjadi penting guna mengetahui prospek dari konsumsi masyarakat Indonesia di sisa tahun ini. Untuk IKK periode Oktober 2018, angkanya diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) di level 119,2, terendah dalam 20 bulan terakhir atau sejak Februari 2017. Turunnya IKK bulan Oktober dipengaruhi oleh penurunan pada 2 komponen pembentuknya, yakni Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
IKE turun menjadi 106,2, dari 110,2 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, IEK turun menjadi 132,2, dari 134,5 pada bulan sebelumnya. Jika IKK Indonesia kembali turun, maka investor asing bisa gencar melepas saham-saham yang erat kaitannya dengan konsumsi masyarakat, sehingga rupiah akan tertekan.
Guna mengantisipasi hal tersebut, investor terlebih dulu melepas rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Melansir Trading Economics, data ini akan dipublikasikan pada pukul 16:00 WIB.
RIlis data ini menjadi penting guna mengetahui prospek dari konsumsi masyarakat Indonesia di sisa tahun ini. Untuk IKK periode Oktober 2018, angkanya diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) di level 119,2, terendah dalam 20 bulan terakhir atau sejak Februari 2017. Turunnya IKK bulan Oktober dipengaruhi oleh penurunan pada 2 komponen pembentuknya, yakni Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
Guna mengantisipasi hal tersebut, investor terlebih dulu melepas rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular