Sempat Lama Perkasa, Rupiah Jadi Loyo Lawan Mata Uang Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 December 2018 14:41
Salah Sendiri, Rupiah Kemarin Terlalu Kuat
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Beawiharta)

Seperti kemarin, hari ini masih bukan harinya rupiah. Mungkin rupiah juga agak bersalah, karena kemarin-kemarin menguat terlalu tajam. Koreksi pasti akan datang cepat atau lambat, dan itu terjadi dalam 2 hari ini.

Dalam sebulan terakhir, rupiah menguat 3,63% terhadap yen Jepang. Lalu di hadapan yuan China, rupiah melonjak 2,94%.

Kemudian melawan won Korea Selatan, rupiah terapresiasi 3,22%. Sementara terhadap dolar Taiwan, rupiah menguat 4,06%. Sedangkan di hadapan mata uang negara-negara tetangga macam dolar Singapura, ringgit Malaysia, atau peso Filpina, rupiah menguat masing-masing 3,24%, 3,63%, dan 2,69%.

Well, tidak mungkin rupiah menguat terus karena kalau ini terjadi yang ada adalah penggelembungan nilai aset alias bubble. Ketika gelembung itu meletus, dampaknya akan sangat dahsyat.

Oleh karena itu, rupiah memang sepertinya perlu koreksi. Koreksi akan membuat pasar menjadi lebih sehat.

Itu lah mengapa di samping pedal gas pasti ada pedal rem (mau two pedals atau three pedals, terserah). Sebab kalau gas pol terus-terusan bahaya juga, pasti tabrakan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular