Naik Signifikan, BEI Pantau Saham Perusahaan Erick Thohir

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 December 2018 11:25
Meskipun beban pokok penjualan juga turun 19,33% YoY menjadi Rp 71,68 miliar.
Foto: Mahaka Media (mahakamedia.com/)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bicara soal kenaikan harga saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) yang hari ini kembali mengalami kenaikan signifikan.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Kristian Sihar Manulang mengatakan bursa akan mengamati pergerakan saham dan pola transaksinya.

"BEI akan selalu mencermati pergerakan harga dan pola transaksi yang terjadi dengan mempertimbangkan informasi yang ada," kata Kristian kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/12).

Saham ini bisa saja masuk dalam daftar efek dengan pergerakan tak biasa (unusual market activity/UMA). Namun, kondisi ini bergantung pada pola transaksi, fundamental emiten, informasi yg ada dan beberapa parameter yang lain.

"Kami tidak bisa memberikan presentasenya," tambah Kristian.

Pagi ini pada pukul 09.21 WIB saham ABBA menguat 20,21% ke level harga Rp 113/saham. Hingga pukul 11.20 WIB harga saham ABBA masih tercatat menguat 13,83% ke level Rp 109/saham.

Pergerakan penguatan ini telah terjadi selama dua hari berturut-turut. Kemarin, saham ini ditutup menguat 34,29%. Sayangnya kenaikan harga saham yang moncer ini tak diikuti dengan baiknya kinerja keuangannya di akhir kuartal ketiga lalu.

Volatil
Pergerakan harga saham ABBA sangat volatil setelah komisaris utama, Erick Thohir, ditunjuk menjadi Ketua Tim Sukses Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Erick ditunjuk menjadi ketua Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf setelah sukses menjadi Ketua INASGOC, komite yang menyelenggarakan Asian Games 2018.

ABBA merupakan perusahaan induk dari sejumlah unit usaha media dan hiburan (entertainment) yang memiliki kekuatan di bidang penyiaran, percetakan dan penerbitan, serta online dan marketing Company.

Awal November lalu, perseroan menyampaikan laporan keuangan dimana kerugian perseroan semakin dalam yakni Rp 6,9 miliar dibandingkan dengan kerugian yang sama pada kuartal III tahun lalu senilai Rp 350,19 juta.

Nilai kerugian makin besar didorong penjualan bersih ABBA yang anjlok 21,55% menjadi Rp 152,61 miliar pada kuartal III-2018 dibandingkan dengan penjualan bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 194,53 miliar.

Kontribusi penurunan penjualan berasal dari pendapatan dari sirkulasi dan iklan surat kabar yang turun 12,96% year on year (YoY) menjadi Rp 65,74 miliar. Sedangkan penjualan penyiaran televisi juga turun 58,21% YoY menjadi Rp 16,1 miliar.

Ditambah dengan kosongnya pendapatan dari pendapatan media luar ruang pada kuartal III tahun ini dibandingkan kuartal III-2017 senilai Rp 22,54 miliar.

Meskipun beban pokok penjualan juga turun 19,33% YoY menjadi Rp 71,68 miliar. Namun perseroan harus menanggung rugi operasi senilai Rp 23,78 miliar dibandingkan dengan laba operasi pada kuartal III-2017 senilai Rp 4,07 miliar.

Sedangkan liabilitas perseroan meningkat 9,57% menjadi Rp 339,08 miliar dibandingkan dengan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 309,46 miliar. Sedangkan ekuitas pada periode yang sama naik 93,02% menjadi Rp 229,23 miliar.

Sementara aset ABBA tercatat meningkat 32,71% menjadi Rp 569,31 miliar dibandingkan dengan aset perusahaan pada akhir 2017 senilai Rp 568,31 miliar.



(hps) Next Article Harga Naik 104%, BEI Nilai Transaksi Saham ABBA Tak Wajar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular