Serasi Dengan Rupiah, IHSG Terjun ke Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 December 2018 09:45
Rupiah ‘Babak Belur’
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pergerakan IHSG senada dengan rupiah yang juga babak belur. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,7% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.385. Dolar AS memang sedang relatif kuat, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat sebesar 0,1%.

Dolar AS mendapatkan suntikan energi dari pernyataan Presiden The Federal Reserve New York John Williams.

"Saat saya berkaca ke belakang dan melihat ekonomi dalam kondisi yang kuat dan memiliki banyak momentum (pertumbuhan), maka kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut pada tahun depan masih masuk akal. Waktu untuk menentukan kapan harus menyesuaikan kebijakan tentu akan kami diskusikan," jelas Williams, dikutip dari Reuters.

"Kami memperhatikan dengan seksama sisi-sisi yang mengalami perlambatan atau tanda-tanda munculnya risiko. Namun perkiraan saya adalah tetap positif," tambah Williams.

Pernyataan ini menghapus pandangan bahwa The Fed mulai dovish. Williams menegaskan bahwa stance The Fed masih cenderung hawkish, setidaknya sampai tahun depan.

Selain itu, laju rupiah juga tertekan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang terus terjadi. Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 naik 0,57% ke level US$ 53,25/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 0,63% ke level US$ 62,08/barel.

Kenaikan harga minyak mentah dunia yang signifikan membuat pelaku pasar khawatir bahwa defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD) akan kembali membengkak pada kuartal-IV 2018. Sebelumnya pada kuartal-II dan III, CAD membengkak di atas 3% dari PDB, seiring dengan besarnya defisit dagang di pos minyak dan gas.

Pelemahan rupiah ikut menyurutkan minat investor untuk masuk ke pasar saham tanah air.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


(ank/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular