
Bursa Australia Dibuka Melemah, Imbas Amblasnya Wall Street
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
05 December 2018 07:35

Sydney, CNBC Indonesia - Bursa saham Australia pada perdagangan Rabu (5/12/2018) pagi waktu setempat dibuka melemah. Dikutip dari CNBC International, indeks acuan ASX 200 terjun 1,56% pada awal perdagangan.
Semua sektor diperdagangkan pada level yang rendah. Subsektor keuangan mencatatkan penurunan yang dalam hingga mencapai 2,07%.
Hal itu sejalan dengan sell-off pada saham perbankan terkemuka di Negeri Kanguru.
Tercatat saham empat bank utama di Australia anjlok, yaitu Australia and New Zealand Banking Group melemah 1,78%, Commonwealth Bank of Australia anjlok 2,15%, Westpac menurun 2,01%, dan National Australia Bank melemah 1,56%.
Kejatuhan bursa saham Australia tak lepas dari kinerja Wall Street yang amblas 3,1% atau 799,36 poin ke level 25.027,07. Anjloknya Wall Street merupakan yang terparah sejak 10 OktoberĀ 2018.
Faktor utama yang mendorong anjloknya Wall Street adalah investor mencemaskan kondisi pasar obligasi yang mengisyaratkan kemungkinan melambatnya ekonomi AS.
Yield obligasi negara AS bertenor tiga tahun, bahkan melewati yield obligasi lima tahun pada Senin (3/12/2018) waktu AS. Hal itu merupakan pertanda perlambatan ekonomi yang mungkin akan terjadi tahun-tahun ke depan.
Pada hari ini, lembaga statistik Australia akan merilis pertumbuhan ekonomi Negeri Kanguru pada kuartal III-2018. Sehari sebelumnya, Bank Sentral Australia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada level 1,50%
(ray) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Semua sektor diperdagangkan pada level yang rendah. Subsektor keuangan mencatatkan penurunan yang dalam hingga mencapai 2,07%.
Hal itu sejalan dengan sell-off pada saham perbankan terkemuka di Negeri Kanguru.
Tercatat saham empat bank utama di Australia anjlok, yaitu Australia and New Zealand Banking Group melemah 1,78%, Commonwealth Bank of Australia anjlok 2,15%, Westpac menurun 2,01%, dan National Australia Bank melemah 1,56%.
Kejatuhan bursa saham Australia tak lepas dari kinerja Wall Street yang amblas 3,1% atau 799,36 poin ke level 25.027,07. Anjloknya Wall Street merupakan yang terparah sejak 10 OktoberĀ 2018.
Faktor utama yang mendorong anjloknya Wall Street adalah investor mencemaskan kondisi pasar obligasi yang mengisyaratkan kemungkinan melambatnya ekonomi AS.
Yield obligasi negara AS bertenor tiga tahun, bahkan melewati yield obligasi lima tahun pada Senin (3/12/2018) waktu AS. Hal itu merupakan pertanda perlambatan ekonomi yang mungkin akan terjadi tahun-tahun ke depan.
Pada hari ini, lembaga statistik Australia akan merilis pertumbuhan ekonomi Negeri Kanguru pada kuartal III-2018. Sehari sebelumnya, Bank Sentral Australia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada level 1,50%
(ray) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Most Popular