Hanya Naik 0,57%, IHSG Runner-Up di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 December 2018 16:54
Ruang Penguatan Memang Masih Tersisa
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Beralih ke bursa saham tanah air, penguatan IHSG yang tak sebesar bursa saham utama kawasan regional pada perdagangan kemarin membuatnya masih memiliki ruang untuk membukukan penguatan pada hari ini, walaupun tak besar. Kemarin, IHSG menguat 1,03%.

Sektor jasa keuangan (+0,75%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.

Sektor jasa keuangan menguat seiring dengan aksi beli pada saham-saham bank BUKU IV: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,66%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,57%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,54%.

Padahal, pergerakan rupiah sedang tak mendukung untuk melakukan aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,35% di pasar spot ke level Rp 14.285/dolar AS.

Rupiah melemah kala dolar AS sedang loyo, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang melemah sebesar 0,46%.

Laju rupiah tertekan lantaran kenaikan harga minyak mentah dunia yang begitu pesat. Pada perdagangan kemarin, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 melejit 3,97% ke level US$ 52,95/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 meroket 5,08% ke level US$ 61,69/barel. Kemudian pada hari ini, WTI menguat 1,85%, sementara brent menguat 1,88%.

Kenaikan harga minyak mentah dunia yang signifikan membuat pelaku pasar khawatir bahwa defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD) akan kembali membengkak pada kuartal-IV 2018. Sebelumnya pada kuartal-II dan III, CAD membengkak di atas 3% dari PDB, seiring dengan besarnya defisit dagang di pos minyak dan gas.

Aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV lantas merupakan wujud apresiasi investor atas kencangnya penyaluran kredit perbankan tanah air. Melansir Reuters, penyaluran kredit bank komersial tumbuh sebesar 13,35% YoY pada Oktober 2018, naik dari capaian periode September 2018 yang sebesar 12,69% YoY. Capaian ini merupakan yang terkencang sejak Agustus 2014 silam atau lebih dari 4 tahun.

Investor asing terpantau cukup gencar melakukan aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV. Per akhir sesi 2, saham BBCA dikoleksi senilai Rp 58,4 miliar, BBRI Rp 36,5 miliar, dan BBNI Rp 15,5 miliar.


(ank/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular